"Penyelidikan terkait aksi teror yang di Solo terus berjalan, dan diharapkan hari ini sudah dimulai proses terhadap jenazah pelaku yang meninggal dunia di TKP, itu dilakukan pemeriksaan DNA. Kita juga masih menunggu satu lagi atas nama Muksin itu yang masih belum kita peroleh," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli, kepada wartawan, Senin (3/9), di gedung parlemen, Jakarta.
Dijelaskan Boy, setelah mendapatkan proses pemeriksaan hasil DNA ini, maka Polri akan menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga. "Para pelaku saat ini masih di Rumah Sakit Polri Kramat Jati," tegasnya.
Dia menyatakan, pihaknya juga terus bekerja untuk mencari keterlibatan pihak-pihak lain di lapangan. "Kita harapkan nanti ada perkembangan-perkembangan baru," jelas dia.
Seperti diketahui, dalam penggerebekan ini, Polri menangkap tiga terduga. Yang tewas Muhsin dan Farhan keduanya berusia 19 tahun serta yang masih hidup Bayu berusia 16 tahun sudah diamankan. Dalam penggerebekan ini, seorang anggota Densus 88 Anti Teror Polri bernama Bripka Suherman juga tewas tertembak dan telah dimakamkan Minggu (2/9). Polri kemudian menganugerahi kenaikan satu pangkat menjadi Briptu Anumerta.
Saat ditanya apakah anggota Densus yang tewas tertembak di perut tidak menggunakan rompi anti peluru sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Densus, Kapolri Jendral Timur Pradopo, menegaskan sudah memakai body protect. "Semua SOP dilakukan termasuk memakai body protect. Ini juga masih dalam proses bagian dari penyelidikan itu," kata Kapolri, Senin (3/9), kepada wartawan, di gedung parlemen. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Miranda Minta Jaksa Buktikan Kesaksian Agus Condro
Redaktur : Tim Redaksi