Polri Pertanyakan 10 Jenderalnya yang Tak Lolos di KPK

Rabu, 19 September 2012 – 19:18 WIB
JAKARTA - Markas Besar Polri mengaku tak tahu latarbelakang Komisi Pemberantasan Korupsi tidak meloloskan 10 perwira tinggi berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) dan empat perwira menengah berpangkat komisaris besar (Kombes) yang dikirim untuk mengisi posisi di lembaga tersebut. Padahal nama 14 perwira itu telah dikirim sejak Maret dan April lalu. Mereka dikirimkan untuk mengisi jabatan Deputi dan Direktur Penyidikan di KPK.

"Tanya KPK lah, apa masalahnya. Padahal kita kirim yqng terbaik tapi enggak lulus," ujar Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Sutarman usai menghadiri diskusi Kompolnas,  "Diskresi Kepolisian, Diabaikan Jangan" di Kartika Chandra, Jakarta, Rabu (19/9).

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar menyatakan pihaknya tak mengetahui kriteria KPK dalam memilih penyidik maupun perwira yang dikirimkan. Menurutnya, rata-rata perwira yang dikirim sudah memiliki pengalaman 20 tahun menjadi penyidik. Oleh karena itu, menurutnya, tak perlu diragukan lagi kemampuan mereka.

"Rata-rata memiliki pengalaman yang bertugas di reserse, polsek, polres, polda, Mabes Polri. Pernah jadi direktur di Polda yang punya pengalaman seperti itu ya. Jadi kalau soal pengalaman mereka sepengetahuan institusi sudah ya. Kita kirim yang terbaik tapi ya itu terserah KPK saja kalau dianggap tidak layak enggak apa-apa," kata Boy.

Ia menyatakan rotasi penyidik penting untuk "refreshing" setiap anggota penyidik yang bekerja di KPK. Sehingga mereka juga bisa menikmati jenjang karir lainnya di kepolisian.

"Ada kaderisasi ini memang regenerasi. Mereka yang sudah berpengalaman, akan ikut memperkuat lobi pemberantasan korupsi. Termasuk yang di Direktorat Tipikor Mabes Polri, unsur-unsur pimpinannya itu, penyidiknya itu, dulu rata-rata pernah di KPK," papar Boy.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengawal Hartati Halangi Kerja Wartawan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler