Polri Sembunyikan Identitas Tersangka

Rabu, 01 Agustus 2012 – 19:56 WIB
JAKARTA - Markas Besar Polri menyatakan sudah memasuki tahap penyidikan dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat simulator tahun 2011 yang terjadi di Korlantas Polri. Lazimnya, dalam tahap itu sudah ditetapkan adanya tersangka. Namun, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Komisaris Besar Agus Rianto, menyatakan pihaknya belum secara resmi mengumumkan tersangka yang dimaksudkan.

"Sudah teridentifikasi ya. Pemeriksaan mulai mengerucut. Mudah-mudahan dalam seminggulah paling lambat. Tapi kita belum mengumumkannya secara resmi tersangkanya. Nanti dulu," kata Agus dalam jumpa pers di Kantor Divisi Humas Polri, Jakarta, Rabu (1/8).

Agus pun mengaku pihaknya tidak mengalami kendala dalam mengusut kasus yang terjadi di institusinya itu. Ia menyebut, Polri hanya membutuhkan waktu lebih panjang untuk menanganinya, dibandingkan dengan KPK. Ia kembali menyebutkan bahwa polisi telah memeriksa 33 saksi yang di antaranya saksi dari polisi maupun pengelola yang mengerjakan proyek tersebut. Namun, ia enggan menyebut identitas anggota polisi yang menjadi saksi dan diperiksa dalam kasus itu.

"Jadi perlu waktu. Kita sudah menangani beberapa waktu lalu, hanya penentuan tersangka kita harus ekstra memahami atau berhati-hati karena penanganan korupsi perlu waktu dan tenaga yang memang harus disiapkan. Dalam artian, Penanganan KPK dan kita sedikit berbeda dari segi teknis," jelasnya.

Seperti yang diketahui, kasus yang sama saat ini juga ditangani oleh KPK. Namun, KPK sendiri telah menetapkan tersangka yaitu Inspektur Jenderal Djoko Susilo. Ia adalah mantan Kepala Korlantas Polri, yang diduga menerima suap dari pemenang tender saat proyek pengadaan barang di Korlantas. Kecepatan KPK dalam penetapan tersangka ini berbeda dengan Mabes Polri yang sejak kemarin menyebut baru memeriksa 33 saksi. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Pengacara Djoko Susilo, Hotma Belum Bicara Kasus

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler