Namun, dari hasil analisa intelijen, sejumlah kantor polisi di pegunungan masih rawan dengan penyerangan. "Kami mengkhawatirkan beberapa polsek yang berada di pegunungan. Tapi terus kami perkuat," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kamis (29/11) kemarin.
Jelang peringatan ulang tahun itu, kesiapsiagaan di seluruh Polda Papua ditambah. Boy menjelaskan pos-pos terdepan dan memiliki jumlah personel sedikit relatif lebih rentan menjadi sasaran penyerangan kelompok orang tak dikenal bersenjata api.
"Motif mereka bermacam-macam, ada yang politis, ada yang kriminal dan untuk kepentingan pribadi," katanya.
Tiga anggota Polsek Pirime tewas diberondong timah panas dan dibakar oleh kelompok orang tak dikenal, Selasa (27/11) dini hari. Sehari setelahnya, rombongan Kapolda Irjen Tito Karnavian terlibat baku tembak dengan kelompok yang dicurigai sebagai pelaku.
"Berbagai kelompok ada disana, ini masih dipetakan oleh tim Polda dan ada juga tim kecil dari Mabes Polri," kata mantan anggota Satgas Bom Polri itu.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos, OPM akan menggelar upacara pada hari ini. Mereka akan melantik Goliat Tabuni sebagai panglima perang utama Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN).
TPN-OPM telah berhasil melakukan Pra-KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) pada tanggal 15 Maret 2012 di Maribu, Sentani, Papua Barat. Dalam Pra-KTT TPN-OPM ini melegitimasikan pembentukan Panitia KTT dan mengagendakan KTT pada tanggal 1-5 Mei 2012, bertempat di Biak, Papua. Dengan dasar Pra-KTT ini, maka KTT TPN-OPM telah berhasil dilaksanakan di Markas TPN Perwomi Biak, dari tanggal 1-5 Mei 2012.
Hasilnya, telah dipilih Panglima Tinggi TPN, Wakil Panglima dan Kepala Staf Umum, masing-masing atas nama, Panglima Tinggi TPN-OPM, Jendral Goliath Tabuni, Wakil Panglima TPN-OPM, Letjen Gabriel Melkizedek Awom dan Kepala Staf Umum TPN-OPM, Mayjen Terianus Satto.
Selanjutnya, TPN-OPM telah berhasil melakukan Rapat Kerja Nasional dari tanggal 27-1 September 2012 di Markas TPN Wanum, Jayapura, Papua. Hasilnya, mengagendakan jadwal Pelantikan Panglima, Wakil Panglima dan Kepala Staf Umum TPN-OPM yang jatuh pada tanggal 30 November 2012 atau hari ini.
Secara terpisah, seorang penyidik Mabes Polri yang sedang di "BKO-kan dalam kasus ini menyebut pelaku penyerangan Polsek Prime bukan OPM faksi Goliath Tabuni. "Ada faksi liar yang tidak menghendaki OPM memegang kontrol di seluruh wilayah," katanya.
Saat ini, dari pemetaan tim intelijen ada enam faksi OPM yang bergerilya di hutan-hutan Papua. Sebagian dari mereka mulai setuju langkah politis dengan meminta dukungan internasional, sebagian yang lain lebih menyukai serangan bersenjata.
Di bagian lain, Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix Wanggai mengatakan, Presiden SBY meminta agar persoalan di Papua diselesaikan secara damai. Hal itu harus dilaksanakan oleh semua institusi pemerintah, pemda, TNI, dan Polri.
"Komitmen Papua Tanah Damai juga seharusnya dipegang oleh berbagai kelompok politik di Papua," katanya.
Menurutnya, penembakan terhadap rombongan Kapolda Papua menunjukkan kelompok bersenjata masih bergerilya di Papua. Namun masih perlu diselidiki apakah motifnya kriminal murni atau bernuansa politik.
Dalam konteksi sosial politik, pemerintah menilai penyerangan itu ditujukan untuk menunjukkan eksistensi perjuangan Papua Merdeka ke dunia internasional. "Apalagi menjelang peringatan 1 Desember," ujar Velix.
Presiden, lanjut dia, menegaskan bahwa pemerintah menghargai aspirasi dan hak-hak rakyat untuk berpendapat. "Namun pemerintah tidak menolerir sikap-sikap kekerasan dan upaya membentuk negara di dalam negara," tegasnya.(rdl/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngomong Banci, Farhat Abbas Diminta Berhati-hati
Redaktur : Tim Redaksi