Poltek Logam Morowali jadi Pusat Inovasi Berbasis Nikel

Selasa, 19 September 2017 – 22:56 WIB
Menristekdikti Mohamad Nasir. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, MOROWALI - Politeknik Industri Logam Morowali akan menjadi pusat inovasi teknologi dan pengembangan produk berbasis nikel.

Sekolah tinggi vokasi yang pembangunannya difasilitasi Kementerian Perindustrian ini merupakan salah satu best practice dalam pelaksanaan pendidikan yang mengusung konsep link and match dengan dunia industri.

BACA JUGA: Perguruan Tinggi Diminta Berhenti Langganan e-Jurnal

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan, pendidikan vokasi sangat dibutuhkan untuk mengisi kebutuhan tenaga-tenaga terampil di sektor industri.

Kehadiran Poltek Industri Logam Morowali diharapkan mampu menjawab kebutuhan tenaga terampil khususnya di bidang industri logam.

BACA JUGA: Perguruan Tinggi Motor Penggerak Kemajuan Daerah

Tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan industri di kawasan Indonesia bagian timur namun juga secara nasional.

"Tidak kalah penting dari pemenuhan kebutuhan skilled labour lewat sekolah teknik adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di Indonesia," ucap Menteri Nasir pada Kuliah Perdana di Politeknik Industri Logam Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (18/9).

BACA JUGA: 2 Hal Ini Sangat Penting bagi Lulusan Politeknik

Menurut Nasir, tenaga kerja vokasi yang terdidik dan memiliki kompetensi akan mampu menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Itu sebabnya dia menyambut baik dengan pembangunan politeknik di Morowali yang pada tahun ini telah menerima mahasiswa baru.

Dia berharap lulusan Politeknik Industri Logam Morowali di samping mendapat ijazah juga harus memiliki sertifikat kompetensi yang diakui industri.

Poltek Industri Logam Morowali dituntut untuk menjalin kerja sama dengan industri, menyusun kurikulum bersama industri untuk industri smelter feronikel.

Industri menyediakan 50 perseb tenaga pengajar, menyiapkan tempat magang, dan dosennya juga harus mempunyai sertifikat kompetensi.

Dalam kesempatan sama Menperin Airlangga Hartarto mengungkapkan, penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang terampil adalah sebuah keniscayaan dalam memacu pertumbuhan industri.

Selain melalui pengembangan teknologi dan peningkatan investasi. “Bahkan, adanya politeknik ini, kami meyakini akan mendukung penambahan investasi di industri pengolahan logam, khususnya di wilayah Sulawesi dan Indonesia bagian timur,” tutur Airlangga.

Politeknik Industri Logam Morowali juga diharapkan bisa memberdayakan masyarakat lokal agar memiliki kompetensi sesuai kebutuhan perusahaan-perusahaan yang berada di dalam kawasan industri Morowali.

Saat ini, kawasan yang memiliki luas 2.000 hektare (ha) tersebut telah diisi sebagian besar oleh pabrik smelter berbasis nikel dengan menyerap tenaga kerja lebih dari 10 ribu orang. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menristekdikti: Pangkas Regulasi Penghambat Inovasi


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler