Polteknaker Harus Super Link and Match dengan Dunia Industri

Rabu, 24 Maret 2021 – 22:41 WIB
Polteknaker salah satu lembaga pendidikan yang fokus dalam pengembangan SDM ketenagakerjaan. Foto: Humas Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang fokus dalam pengembangan SDM ketenagakerjaan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Ketengakerjaan Anwar Sanusi mengatakan, lembaga tersebut ditujukan untuk terus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan ini salah satunya melalui penyesuaian dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi.

BACA JUGA: Kemnaker Beberkan Potensi Keterlibatan ILO dalam Reformasi PBB

"Perubahan yang dilakukan dalam jangka pendek akan menciptakan efisiensi kurikulum, sumber daya manusia, produk riset dan infrastruktur," kata dia dalam sambutannya secara virtual pada acara Review Kurikulum dan Silabus Politeknik Ketenagakerjaan Tahun 2021, di Jakarta, Rabu (24/3/2021).

Menurut dia, hal-hal yang merupakan target dan tujuan Polteknaker ke depan harus dikembangkan untuk mencapai tujuan institusi sebagai perguruan tinggi vokasional dalam bidang ketenagakerjaan.

BACA JUGA: Sinergi Kemnaker–BPJS TK, Dewas Beberkan Rencana Kerja Lima Tahun ke Depan

"Ke depan, Polteknaker harus memfokuskan pada bidang pendidikan, riset, kerja sama dengan industri, lisensi produk penelitian dan PKM, serta penataan kampus yang memelihara kreativitas," lanjut Sekjen Anwar.

Dia menjelaskan, Polteknaker sebagai Perguruan Tinggi vokasi, harus mampu mewujudkan super link and match dengan dunia usaha dan dunia industri, serta mampu menangani masalah relevansi pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.

BACA JUGA: Pastikan Tepat Sasaran, Kemnaker–BPJS Ketenagakerjaan Integrasikan Data Penerima

Menurutnya, ada 4 (empat) hal yang harus menjadi pedoman dasar dalam rangka akselerasi Polteknaker dalam mewujudkan prinsip super link and match dengan DUDI.

Pertama, kata Anwar, pengembangan kurikulum pendidikan yang disusun dengan mempertimbangkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di masyarakat.
Kedua, lanjut dia, peningkatan sarana dan prasarana sarana yang memadai untuk mendukung pelaksanaan penelitian di bidang industri.

"Ketiga, meningkatkan kualitas tenaga pengajar yang harus bisa bersaing di dunia kerja. Selain itu perlu adanya fleksibilitas tenaga pengajar yang sewaktu-waktu dapat ditugaskan bekerja di bidang industri," ujar dia.

Kemudian, jelas Anwar, perbaikan program pendidikan yang mengarah pada kebutuhan industri dengan tujuan terciptanya relevansi antara program pendidikan dengan kebutuhan industri.

Dia berharap kemitraan Polteknaker dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) harus terus ditingkatkan sebagai implementasi dari paradigma pendidikan yang bergerak dari supply driven ke demand driven.

"Saya berharap melalui kegiatan ini, akan banyak perubahan dalam pengembangan kurikulum dan silabus di Politeknik Ketenagakerjaan sehingga dapat sinergis dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)," kata dia. (jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler