jpnn.com - LONDON - Asap rokok berbahaya? Ya. Tapi, ada yang lebih berbahaya daripada itu. Penelitian mutakhir menyatakan bahwa polusi udara juga bisa mengakibatkan kanker paru-paru.
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) menyatakan kemarin (17/10) bahwa polusi udara adalah karsinogen atau zat yang bisa mengakibatkan kanker. Sama bahayanya dengan tembakau, asbes, dan radiasi ultraviolet.
BACA JUGA: Ahli Mata Singapura Berhasil Sembuhkan Kebutaan Kornea pada Anak
Keputusan tersebut dikeluarkan setelah panel ahli dari IARC melakukan studi. "Kami yakin ini (polusi udara) adalah karsinogen lingkungan paling penting. Lebih berbahaya daripada perokok pasif," terang Kurt Straif kepada departemen IARC, lembaga yang mengurusi kanker di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sebelumnya IARC menyatakan sejumlah komponen polusi udara seperti asap kendaraan diesel adalah pencetus kanker. Namun itu adalah kali pertama lembaga yang bermarkas di Lyon, Prancis, tersebut mengklasifikasikan polusi udara secara keseluruhan sebagai penyebab kanker.
BACA JUGA: Kurang Tidur Bikin Wajah Terlihat Lebih Jelek
Risiko bagi individu memang rendah. Tapi, Straif mengingatkan, sumber utama polusi udara sangat luas. Di antaranya, transportasi, pembangkit listrik, dan emisi industri serta kegiatan agrikultur.
''Sulit bagi siapa pun untuk menghindarinya,'' terangnya sambil menunjuk asap gelap dari sejumlah pabrik di dekat kantornya di Lyon. "Ketika saya berjalan di jalanan kota yang banyak memperlihatkan polusi dari knalpot kendaraan diesel, saya langsung berusaha untuk menjauh. Hanya itu yang bisa Anda lakukan," imbuhnya.
BACA JUGA: Daging Olahan Pengaruhi Kesuburan Pria
Fakta bahwa hampir semua orang bisa terekspos polusi udara seharusnya membuat pemerintah dan lembaga lain memberlakukan peraturan yang lebih ketat dalam mengontrol asap kendaraan. Straif mencatat, WHO dan Komisi Eropa sedang mengkaji ulang batas polusi udara yang diizinkan.
Awalnya, polusi dinyatakan hanya mampu meningkatkan peluang terkena penyakit jantung dan pernapasan. Hasil klasifikasi dari panel ahli IARC ditentukan setelah para ilmuwan menganalisis lebih dari seribu penelitian di dunia. Kesimpulannya, ditemukan bukti yang cukup bahwa terpapar polusi udara di luar ruangan bisa mengakibatkan kanker paru-paru.
Pada 2010, IARC menyatakan, lebih dari 220 ribu kematian dalam kasus kanker paru-paru di dunia terkait dengan polusi udara. Lembaga tersebut juga mencatat adanya keterkaitan hal itu dengan risiko tinggi dalam kasus kanker kandung kemih.
Ahli lain menekankan, risiko kanker dari polusi bagi rata-rata orang memang rendah. Tapi, tidak bisa dihindari. "Anda bisa memilih untuk tidak minum alkohol atau merokok. Tapi, Anda tidak bisa mengontrol apakah Anda terpapar polusi udara atau tidak," tambah Francesca Dominici, seorang profesor biostatis di Sekolah Kesehatan Publik, Universitas Hairvard. "Anda tidak bisa berhenti bernapas, kan?" lanjutnya. Dominici bukan salah satu tim panel ahli IARC.
Seseorang yang berisiko terkena kanker bergantung pada sejumlah variabel. Termasuk, genetik, terpapar zat berbahaya, dan pilihan gaya hidup seperti mengonsumsi alkohol atau merokok. (AP/cak/c16/dos)
Fakta - Fakta Polusi
- Bernapas di kota metropolitan yang terpolusi seperti Los Angeles atau Riverside, California, bisa mengurangi angka harapan hidup antara 2-3 tahun.
- Sarana transportasi, misalnya mobil, truk, bus, kapal laut, dan kereta api, menyumbang 90 persen risiko kanker yang terkait dengan polusi udara.
- Pembuangan diesel dinyatakan mengandung lebih dari 40 bahan yang termasuk polutan mematikan.
- Dalam kondisi jalanan padat, polusi di luar dapat masuk ke mobil. Akibatnya, udara di mobil justru 10 kali lebih berbahaya daripada udara perkotaan secara umum.
- Setiap kapal yang melakukan bongkar muat mengeluarkan sekitar 1 ton asap dan polusi beracun.
- Orang yang hidup, bekerja, atau bersekolah di sekitar kawasan lalu lintas, pelabuhan, atau rel kereta menghadapi tingginya risiko kanker paru-paru.
- Bagi anak-anak, polusi udara lebih berbahaya. Sebab, mereka bernapas lebih cepat daripada orang dewasa.
- Menurut Departemen Pendidikan California, asma adalah penyebab tertinggi absennya siswa di sekolah.
- Meski tidak merokok, hati atau jantung Anda tetap bisa rusak karena paparan polusi udara.
- Dampak polusi mesin diesel, misalnya kematian prematur, sakit jantung, asma, dan bronkitis - menghabiskan USD 22 miliar di seluruh Amerika Serikat pada 2004.
- Polusi udara mengakibatkan 1,3 juta nyawa melayang tiap tahun di seluruh dunia.
Sumber: WHO-COALITION FOR CLEAN AIR (ccair.org)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria Ternyata Berisiko Tenggelam 3 Kali Lebih Dibanding Wanita
Redaktur : Tim Redaksi