Komite yang menyelidiki efek dari kualitas udara juga telah menyarankan jika biaya akibat polusi udara yang ditanggung pembayar pajak sampai USD12 miliar atau sekitar Rp115 triliun per tahun. Di sisi lain polusi juga dapat menyebabkan meningkatnya jumlah penderita kanker paru-paru pada orang dewasa dan asma pada anak-anak.
Dalam ringkasan penyerahan studi tersebut diuraikan pula pendapat dari Australian Medical Association (AMA) yang mengatakan tingkat polusi berbahaya dapat membunuh ratusan orang dan menimbulkan lebih banyak kerugian.
Organisasi ini juga menyerukan kepada Pemerintah Federal untuk merombak kebijakan kualitas udara. "Ribuan warga Australia yang mati muda atau dirawat akibat asma dan keluhan jantung karena standar yang lemah dan penegakan hukum yang lemah atas partikel, asap diesel dan polutan udara lainnya," ujar sumber AMA seperti dilansir news.com(10/4).
Dewan kota Port Augusta Australia, yang melakukan penyelidikan telah menyoroti kekhawatiran tentang kanker paru-paru pada masyarakat yang mereka yakini mungkin terkait dengan pembangkit listrik Alinta Energy yang menggunakan bahan baku batu bara.
Dewan kota tersebut menyatakan bahwa dalam jangka panjang, masyarakat menginginkan tenaga panas matahari sebagai pilihan energi bersih. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Kirim Surat Duka Cita untuk Margaret Thatcher
Redaktur : Tim Redaksi