Polusi Udara Pengaruhi Kualitas Tidur?

Senin, 06 November 2017 – 04:27 WIB
Polusi udara. Foto: Vision Times

jpnn.com - Polusi udara merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan pernapasan.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan baru-baru ini, terungkap bahwa polusi udara ternyata juga bisa memengaruhi kualitas tidur seseorang.

BACA JUGA: Hati-Hati, Polusi Udara Bisa Sebabkan Gangguan Ginjal

Studi dilakukan dengan mengeksplorasi proporsi waktu tidur peserta di malam hari. Hasilnya menunjukkan, mereka yang sering terpapar nitrogen dioksida dan partikulat kecil yang dikenal sebagai PM2.5, telah dikaitkan dengan efisiensi tidur yang rendah.

“Hidung, sinus dan bagian belakang tenggorokan Anda semua bisa terganggu oleh polutan sehingga bisa menyebabkan gangguan tidur dan juga masalah pernapasan,” kata Martha Billings, dari University of Washington.

BACA JUGA: Cara ini Disebut Sebagai Rahasia Panjang Umur Wanita

Lebih lanjut Billings menambahkan, polutan yang masuk ke dalam darah tentunya bisa berpengaruh pada otak dan sistem pernapasan.

Penelitian yang dipresentasikan pada konferensi internasional tahunan American Thoracic Society ini menarik data polusi udara selama periode lima tahun di enam kota di Amerika Serikat, termasuk data yang diambil dari 1.863 peserta di sekitar rumahnya.

BACA JUGA: Setengah Jam Kehilangan Waktu Tidur, Berat Badan Bisa Naik?

Dari hasil tersebut, tim periset mengelompokkan partisipan sesuai efisiensi tidur mereka. Seperempat peserta memiliki efisiensi tidur sekitar 93 persen, sementara kuartal bawah memiliki efisiensi tidur 88 persen.

Tim kemudian mengambil semua peserta dan membagi mereka menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat paparan mereka terhadap polusi udara.

Setelah mempertimbangkan sejumlah faktor termasuk usia, status dan kondisi kesehatan, mereka yang terpapar polusi udara selama lima tahun cenderung berada di kelompok terbawah efisiensi tidur.

Namun, tidak jelas apakah polusi itu sendiri sungguh bisa memengaruhi kualitas tidur peserta atau apakah kualitas tidur yang buruk mungkin terkait dengan faktor lain yang berhubungan dengan polusi, seperti kebisingan yang diakibatkan oleh lalu lintas.

Selain itu, jika penelitian ini mengambil riwayat tidur seseorang hanya satu minggu ke belakang, hal ini tidak mencerminan pola tidur yang sesungguhnya.

Seorang ahli epidemiologi dari Universitas McGill di Kanada, Scott Weichenthal yang tidak terlibat dalam penelitian mengatakan, penelitian tersebut tidak membuktikan polusi udara menyebabkan tidur yang buruk. Menurut dia, hal itu tentu harus ada bukti yang meningkat bahwa polusi udara memengaruhi kondisi tubuh.

Profesor kesehatan lingkungan di University of Birmingham, Roy Harrison mengatakan ada hubungan antara polusi udara dan kualitas tidur. Menurutnya, berdasarkan penelitian sebelumnya, telah menunjukkan hubungan antara paparan nitrogen dioksida dan efek pada berbagai fungsi fisiologis dan biokimia di dalam tubuh. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika eksposur semacam itu juga mempengaruhi pola tidur.

Pola tidur yang cukup sekitar 7-8 jam di malam hari mungkin terlalu sulit untuk diikuti bagi beberapa orang. Namun, hal yang perlu diperhatikan dalam membentuk rutinitas tidur adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Karena dengan menjalankan gaya hidup sehat, kualitas tidur pun bisa terjaga.(DA/RVS/klikdokter)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiat Jitu Perbaiki Pola Tidur


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler