Lansia Ingin Bugar? Antisipasi 10 Masalah Kesehatan ini

Senin, 24 Mei 2021 – 13:22 WIB
Lansia di Kabupaten Luwu Utara tengah menjalani vaksinasi COVID-19.ANTARA/HO

jpnn.com, JAKARTA - Pakar kesehatan berbagi tips agar mereka yang sudah lanjut usia (lansia) hidup sehat dan bugar.

Syarat yang sangat penting, melakukan pemeriksaan rutin minimal setahun sekali.

BACA JUGA: Banyak Juga ya Efek Samping Vaksin AstraZeneca yang Dapat Terjadi

Demikian dikemukakan dokter penyakit dalam sub spesialis geriatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), Siti Setiati.

Menurut Ketua PB Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) ini, pemeriksaan merupakan upaya pencegahan agar penyakit yang mungkin diderita lansia tidak semakin parah.

BACA JUGA: Mencegah Penyakit Silent Killer itu Ternyata Mudah Banget

"Lansia biasanya mengalami setidaknya 5-10 jenis masalah kesehatan," ujar Siti Setiati dalam pernyataan persnya belum lama ini.

Menurutnya, 5-10 jenis masalah kesehatan tersebut yakni, pneumonia, hipertensi, diabetes, stroke, katarak, hingga sarkopenia/penurunan massa otot.

BACA JUGA: Makan Normal setelah Ramadan Bisa Akibatkan 3 Hal ini, Wajar Sih

Kemudian, paparan radikal bebas juga bisa mempercepat/memperburuk proses penuaan.

Selain itu juga ada gangguan psikologis seperti demensia, depresi dan penurunan kapasitas fungsional sampai membutuhkan caregivers.

"Untuk itu, disarankan agar lansia melakukan pemeriksaan rutin minimal setahun sekali," ucapnya.

Siti juga menyarankan para lansia tetap aktif berolahraga rutin.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencetuskan konsep active aging, sebagai proses optimalisasi kesempatan kesehatan, partisipasi, dan keamanan guna meningkatkan kualitas hidup seiring bertambahnya usia.

Artinya, semua orang dapat dan perlu menciptakan lingkungan yang memungkinkan seseorang terus aktif dan sehat, serta berfungsi dengan optimal secara fisik, sosial, maupun psikologis dalam kehidupannya sehari-hari, sampai berapapun usia mereka.

Saat seseorang menua, terjadi perubahan-perubahan fisik yang berujung penurunan kondisi.

Dimulai dari bagian luar seperti kulit dan wajah, diikuti juga perubahan bagian dalam tubuh, seperti penurunan kerja organ tubuh yang bisa mempengaruhi kualitas kesehatan.

Dalam rangka memelihara kesehatannya, lansia juga perlu menjaga asupan nutrisi.

Sementara itu, dokter spesialis gizi klinik Fiastuti Witjaksono mengatakan, nutrisi yang tepat tak hanya untuk membantu pemeliharaan kesehatan dan mengurangi timbulnya penyakit kronis.

"Nutrisi harian yang mengandung protein, serat, Omega-3 dan 6, vitamin, mineral serta antioksidan sangatlah penting untuk menjaga kesehatan lansia terutama untuk menjaga agar lansia tetap aktif," ucap dosen ilmu gizi di Universitas Indonesia itu.

Fiastuti mengingatkan, orang tua, khususnya yang berusia lebih dari 60 tahun cenderung lebih rentan terhadap kekurangan nutrisi dan berbagai masalah gizi lainnya, bahkan bisa sampai mengalami malnutrisi.

Karena itu, pihak keluarga perlu memastikan lansia mendapatkan nutrisi harian yang dibutuhkannya.

Nutrisi tersebut bisa dipenuhi dengan mengonsumsi lebih banyak buah, sayuran, daging tanpa lemak, serta ikan.

Para lansia juga disarankan mengonsumsi nutrisi tambahan seperti susu karena mudah dicerna, terutama susu yang kaya dengan kandungan tinggi protein, vitamin D, vitamin B-12, kalsium dan serat.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler