Polwan Afghan Tewaskan Penasihat NATO

Selasa, 25 Desember 2012 – 07:46 WIB
KABUL – Kekerasan oleh aparat keamanan Afghanistan kembali membawa korban warga asing. Seorang penasihat sipil NATO tewas, Senin (24/12) setelah ditembak oleh seorang perempuan berseragam polisi Afghanistan. Insiden tersebut justru terjadi di markas besar polisi Afghanistan di Kota Kabul.

Itu adalah pertama kali serangan internal dilakukan oleh seorang polisi perempuan (polwan) Afghanistan. Serangan internal biasanya dilancarkan personel polisi atau militer Afghanistan atas tentara asing, baik NATO atau koalisi. Tetapi, selama ini semua pelaku serangan adalah laki-laki Afghanistan.

Insiden terbaru itu merupakan rangkaian serangan serupa yang mengakibatkan turunnya kepercayaan pasukan NATO atas personel keamanan Afghanistan dalam menghadapi pemberontak Taliban.

Dalam sebuah serangan internal lain kemarin, seorang kepala pos polisi di Provinsi Jawzjan menembak mati lima rekannya. Setelah insiden itu, pelaku melarikan diri untuk bergabung dengan Taliban. Kepala Polisi Jawzjan Abdul Aziz Ghairat menyatakan bahwa saat ini pihaknya masih memburu pelaku. Identitasnya sudah diketahui.

Jubir Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF)- NATO membenarkan bahwa seorang penasihat sipil tewas akibat luka tembak yang dideritanya. Sang pelaku, seorang personel polwan Afghanistan, sudah ditangkap dan ditahan.

Jubir Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Sediq Seidiqqi membenarkan terjadinya insiden di Kota Kabul. Saat ini penyelidikan tengah dilakukan, termasuk soal motif penembakan.

Seorang pejabat senior Afghanistan menuturkan kepada Agence France-Presse bahwa, korban penembakan adalah seorang penasihat sipil NATO dan AS. Seorang polisi yang menolak disebut namanya menyebut bahwa penembakan itu terjadi di halaman markas kepolisian yang dijaga ketat di Kabul. ’’Saya mendengar suara tembakan. Pelakunya, seorang perempuan yang mengenakan serangan polisi, lalu berlari dan menembakkan pistolnya ke udara,’’ kisahnya.

’’Saya pun langsung mengejar dan menangkapnya. Saya menodongkan senjata ke kepalanya dan meminta dia untuk tidak bergerak. Dia menyerah dan saya menangkapnya, lalu mengamankan senjatanya,’’ paparnya.

Saat ini, NATO terus melatih 350 ribu tentara dan polisi Afghanistan hingga akhir 2014. Pelatihan itu dilakukan demi menyiapkan personel keamanan lokal pascapenarikan pasukan asing total dari Afghanistan pada tahun yang sama.

Namun, proses rekrutmen yang cukup longgar membuat Taliban bisa menyusupkan orang-orangnya. Selama 2012 kasus penyerangan internal terhadap tentara asing di negara itu meningkat. Korban tewas tentara ISAF dalam serangan itu berjumlah lebih dari 50 orang. Kebanyakan serangan terjadi di pangkalan militer di luar Kota Kabul. (AFP/AP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... China Miliki Kereta Super Cepat Terpanjang di Dunia

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler