jpnn.com - jpnn.com - Mengamankan aksi unjuk rasa, tidak harus dengan memasang personel polisi pria berotot keras.
Kecantikan para polisi wanita (polwan) juga bisa meredam emosi massa.
BACA JUGA: Pagi Pakai Seragam Polisi, Malam Cuma Bikini, Aww...
Meski demikian, perempuan-perempuan cantik itu tetap dibekali dengan kemampuan fisik untuk mengatasi aksi-aksi anarkis.
Puluhan polwan dilatih kemampuan melumpuhkan demonstran anarkis maupun pelaku aksi kejahatan, di Markas Ditsabhara, Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan, Kaltim, kemarin.
BACA JUGA: Dijaga Polwan Berjilbab, FPI: Siapa Tahu jadi Istri
Tujuan latihan itu, ketika di lapangan terdapat kekurangan personel laki-laki, polwan membantu menambah kekuatan pasukan pengamanan.
“Agar polwan lebih terlatih lagi,” kata Direktur Sabhara Polda Kaltim Kombes Pol Thofan Herinoto sehabis memberikan komando latihan.
BACA JUGA: Ssst, Polwan Cantik Ini Pernah Tangkap Maling
Menurut dia, pasukan dalmas tak hanya diisi personel laki-laki saja. “Saat dibutuhkan, bisa siap, tidak perlu dilatih atau dipersiapkan lagi,” harap Thofan.
Pertolongan terhadap korban perempuan contohnya, terang Thofan, maka yang harus menyelamatkan adalah polwan.
Dengan tetap menjunjung hak asasi manusia dan tidak menimbulkan kesan yang kurang pantas.
Latihan mulai dengan pengendalian massa tanpa menggunakan tameng. Berikutnya, dengan menggunakan tameng.
Para personel dalmas ini juga dilatih formasi bertahan maupun formasi pendorongan massa.
Formasi ada dua, formasi banjar dan formasi bersaf. Dilakukan dengan tangan persnoel saling berkait.
Termasuk juga mengantisipasi ketika negosiasi tak tercapai dan massa mulai melempari petugas.
Juga dilatih gerakan dari teknik tangkisan hingga teknik penyerangan untuk melumpuhkan lawan.
“Dengan memanfaatkan tongkat secara benar serta melatih fisik, keterampilan terus ditingkatkan,” harapnya. (aim/rsh/k8)
Redaktur & Reporter : Soetomo