jpnn.com - TANJUNGPINANG - Wali Kota Tanjungpinang H Lis Darmansyah menyampaikan turut berduka cita atas insiden tenggelamnya pompong yang menewaskan 14 penumpang pada Minggu (21/8).
Lis berharap tim SAR Kepri secepatnya bisa menemukan satu korban lagi yang masih hilang. Sedang dua korban selamat masih menjalani perawatan intensif di Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
BACA JUGA: Lihat Pompong Maut, Pejabat Ini Benar-Benar Tak Percaya
Meski demikian, Lis menekankan bahwa insiden ini adalah yang terakhir terjadi dan harus menjadi contoh bagi penambang pompong Pulau Penyengat, Kampung Bugis, dan pengusaha angkutan pelayaran antar Kabupaten dan Kota di wilayah Kepri.
Lis meminta agar insiden tersebut, harus dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut. Karena insiden ini bukan pristiwa biasa, karena sebelum peristiwa ini terjadi pihaknya sering mengingatkan para penambang untuk selalu mematuhi keselamatan manusia.
BACA JUGA: TIM SAR Temukan Empat Lagi Korban Pompong Tenggelam
"Insiden ini tidak boleh dibiarkan lagi, proses penyelidikan harus sampai selesai, ini human eror, biar menjadi pembelajaran untuk semuanya," tegas Lis via ponsel seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini (22/8).
Lis yang mengaku harus membatalkan agenda kedinasannya Minggu (21/8) malam di Kota Bandung, mendengar insiden tersebut dia langsung bergegas balik ke Tanjungpinang.
BACA JUGA: Wakapolda Minta Identifikasi Korban Pompong Karam Dipercepat
"Saya buru-buru balik ke Tanjungpinang, Minggu sore," tambah Lis
Di tempat yang sama, Ketua Masyarakat Penambang Pompong Pulau Penyengat, Imran Hanafi menyayangkan atas insiden yang dialami anggotanya itu.
Imran tidak menyangkal bahwa sang nakhoda dalam masalah ini tidak hati-hati dalam menjalankan aktivitasnya sebagai penambang yang sudah berpengalaman.
Kepala Satpol PP Bintan tersebut juga berharap, insiden demikian para wisatawan baik lokal maupun manca negara tidak perlu khawatir untuk berkunjung ke Penyengat.
"Saya pastikan akibat insiden ini, tidak over kapasitas, hanya memang murni karena cuaca buruk," tegas Imran
Imran menceritakan pagi itu memang terlihat, cuaca ekstrim melanda Ibu Kota Kepri. Sehingga beberapa pompong yang biasa nyandar di pelabuhan penyebrangan Pulau Penyengat, ada yang tidak berani berangkat mengangkut penumpang.
Hanya saja, memang saat cuaca buruk itu, Said si pemilik pompong yang juga nakhoda tetap memaksa untuk berangkat.
"Padahal sudah sering saya ingatkan kepada semua anggota, insiden ini harus jadi pelajaran dan contoh untuk kita semua, agar tidak boleh menggampangkan masalah," tegas Imran.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Pariwisata H Juramadi Esram sangat menyayangkan pristiwa tersebut terjadi pada nakhoda yang katanya sudah berpengalaman dalam rute penyebrangan Tanjungpinang - Pulau Penyengat itu.
Juramadi mengingatkan, pristiwa ini sekilas dia mengisahkan bahwa belum lama ini sudah di ingatkan dan di berikan live jacket untuk penambang pada saat aktivitas menambang.
Namun katanya, niat baik pemerintah maupun pihak swasta yang peduli dengan keselamatan itu, tidak di gubris lantaran karena sudah berpengalaman menguasai medan sejak belasan tahun.
"Kedepan kita berharap KSOP turut mengawasi, jika perlu harus uji Kir serta disiapkan life jacket," tutupnya menekan.(ais/noc/cr33/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Korban Kapal Pompong Belum Ditemukan
Redaktur : Tim Redaksi