jpnn.com - PONTIANAK- Gagalnya Provinsi Kalbar menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 berdampak membengkaknya anggaran yang bakal dikeluarkan pemerintah untuk keikutsertaan cabang-cabang olahraga (cabor) pada PON di Provinsi Papua mendatang.
Sekretaris Umum KONI Kalbar, Erwin Anwar menyampaikan, dana yang dibutuhkan akan meningkat sebesar tiga kali lipat dari dana yang digelontorkan untuk PON XIX tahun ini di Jawa Barat.
BACA JUGA: Pemain Asing Ini Didepak oleh Persija
"Tahun sebelumnya Rp21-Rp22 miliar. Tahun ini naik Rp25,5 miliar. Untuk PON di Papua kemungkinan naik tiga kali lipat dari sekarang," katanya kepada Rakyat Kalbar (grup JPNN), kemarin.
Kenaikan ini pun ditunjang oleh beberapa faktor. Diantaranya, mahalnya biaya transportasi, akomodasi, makan minum dan sebagainya. Tambah lagi, untuk kegiatan PON di Papua tidak terpusat di satu tempat, kota atau kabupaten, melainkan Papua membuat venue pertandingan dan klaster-klaster di semua kabupaten yang diperuntukkan untuk menginap bagi para atlet dan official.
BACA JUGA: ASSI Bangkitkan Gairah Street Soccer di Daerah
"Itu sebenarnya menambah high cost. Dari Jayapura ke Biak musti naik pesawat. Dari Jayapura ke Timika musti naik pesawat. Jayapura ke manapun ke kabupaten lain musti naik pesawat. Banyangkan cost naik pesawat dengan cost naik angkutan darat kan tiga kali lipat. Selain waktu yang cukup panjang, tingkat biaya hidup juga mahal," paparnya. (rakyatkalbar/dkk/jpnn)
BACA JUGA: Inilah Hasil Audit Piala Presiden 2015, Pak Jokowi pun Perlu Tahu
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mourinho Akan Kembali Pimpin Real Madrid, Jika...
Redaktur : Tim Redaksi