JAKARTA- Gubernur Riau Rusli Zainal, Senin (11/6) siang menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara guna melaporkan berbagai persoalan yang dihadapi Riau dalam mempersiapkan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau, 9 September mendatang.
Pertemuan tertutup itu juga dihadiri Menpora Andi Mallarangeng, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
Hingga pertemuan usai, tidak diperoleh keterangan resmi dari Gubernur Rusli Zainal. Namun, salah seorang staf Gubernur Riau yang enggan namanya disebutkan mengatakan informasi soal pertemuan tertutup itu belum bisa disampaikan ke publik. "Masih off the record," kata sumber tersebut.
Namun saat ditanya apakah ada ada pembahasan penundaan PON dalam pertemuan itu, sumber tersebut mengatakan tidak. Namun ia menyebut saat ini masih dicarikan solusi agar pelaksanaan PON tidak tertunda. "Tidak, sekarang masih dicarikan solusi agar PON tidak ditunda," katanya.
Penundaan pelaksanaan PON Riau sempat mengemuka di Riau beberapa waktu lalu. Bahkan Plt Kadispora Riau, Emrizal Pakis sudah mengemukakan beberapa persoalan yang dihadapi dan mungkin menyebabkan PON tertunda, salah satunya kesiapan venue.
Sementara usai menghadiri pertemuan itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng mengatakan pada pertemuan itu Gubernur Riau hanya melaporkan progres persiapan PON di Riau dan kendala-kendala yang dihadapi.
"Beliau (Gubernur) hanya melaporkan bagaimana persiapan PON di Riau dan kendala-kendalanya," kata Andi kepada wartawan di komplek Istana Negara, Senin (11/6).
Soal persiapan PON itu sendiri, Menpora Andi Mallarangeng mengakui ada beberapa kendala, seperti tersendatnya pembahasan APBD perubahan Provinsi Riau yang berimbas pada persiapan PON. "Kendala utama yang dilaporkan oleh Gubernur Riau adalah pembahasan APBD di DPRD memang agak terhambat, sampai sekarang belum ada pembahasan," kata Andi.
Belum dibahasnya APBN perubahan itu berujung pada terkendalanya pembangunan sebanyak 7 venue PON yang hingga kini realisasinya belum mencapai 60 persen. Seperti beberapa venue di Pekanbaru yakni boling, biliar, softball, baseball, gulat, menembak dan venue futsal yang realisasinya baru sekitar 40 persen.
Guna menyikapi kendala ini, lanjut Menpora, Pemerintah akan menugaskan Mendagri Gamawan Fauzi untuk membahasnya dengan DPRD Riau. Kemudian pemerintah juga menyiapkan solusi alternatif dengan mengatur jadwal pertandingan agar disesuaikan dengan venue yang tersedia.
Seperti diketahui, DPRD Riau sampai saat ini belum membahas pengajuan penambahan anggaran PON di APBD Perubahan Provinsi Riau dengan jumlah total sekitar Rp250 miliar. Padahal dana itu dibutuhkan untuk finishing sejumlah venue yang terkendala serta untuk persiapan pelaksanaan PON.
Sementara harapan untuk mendapatkan tambahan kucuran dana dari Pusat juga tidak bisa diharap lagi karena Pusat melalui Kemenpora hanya bisa membantu perlaksanaan PON sebesar Rp100 miliar. Itu pun baru sebagian yang akan dicairkan.
Guna menindaklanjuti pertemuan Gubernur Riau dengan Presiden SBY dan sejumlah menteri ini, Selasa (12/6) sore, rencananya akan dilanjutkan kembali dengan rapat koordinasi di kantor Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Rapat itu informasinya juga akan dihadiri sejumlah menteri.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemegahan Istana di Atas Air
Redaktur : Tim Redaksi