jpnn.com, SURABAYA - Dalam survei yang dilakukan The Initiative Institut, selain Khofifah Indar Parawansa dan Tri Rismaharini, ada juga tokoh lain yang namanya masuk dalam daftar bakal calon gubernur Jawa Timur 2018.
Dia adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan popularitas 40,2 persen. Disusul Abdul Halim Iskandar 14,6 persen, Said Abdullah 11,6 persen, Azwar Anas 8,8 persen, dan Hasan Aminuddin 5,2 persen.
BACA JUGA: Pilgub Jatim 2018, Khofifah dan Risma Lebih Populer
“Popularitas Agus Harimurti Yudhoyono pasca pilkada DKI Jakarta yang mengatrolnya naik hingga dikenal oleh masyarakat Jatim,” kata CEO The Initiative Institute Airlangga Pribadi seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group).
The Initiative Institute mengambil sample survei sejak 13 sampai 19 April 2017. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling yang melibatkan 956 responden berusia di atas 17 tahun yang tersebar di seluruh daerah di Jatim.
BACA JUGA: Hai Warga Jatim, Maukah Dipimpin Bu Nurhayati?
Ada 10 nama yang masuk daftar survei. Yakni Saifullah Yusuf, Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, Agus Harimurti Yudhoyono, Abdul Halim Iskandar, Said Abdullah, Azwar Anas, Rendra Kresna, M. Misbakhun, dan Hasan Aminuddin.
Sebelumnya, lembaga survei Berpikir Institute juga merilis hasil analisis forecasting politik terhadap tokohtokoh yang bakal maju dalam Pilgub Jatim 2018 mendatang.
BACA JUGA: Tahapan Pilgub Jatim Butuh Dana Rp 1,2 Triliun
Indikator analisis yang digunakan ada empat yaitu Inkumbensi, Popularitas, Basis Dukungan, dan Penerimaan Partai. Ada empat tokoh yang mendapat nilai rata-rata 7 untuk semua indikator.
Nilai tertinggi dimiliki Saifullah Yusuf alias Gus Ipul (7,9), Khofifah (7,4), Azwar Anas (6,9), dan Tri Rismaharini (6,8).
Direktur Eksekutif Berpikir Institute, Romel Masykuri mengungkapkan bahwa hasil analisis peta politik jelang Pilgub Jatim yang dilakukan menggunakan data dari beberapa sumber resmi.
Di antaranya, sumber resmi dari kementerian yang terkait penghargaan dan juga lembaga nasional serta internasional terhadap kinerja institusi pemerintah dan perseorangan.
Kemudian, mengomparasikan hasil survei agregat yang dilakukan dari berbagai lembaga survei yang kredibel dalam rentang waktu tahun 2004-2016.
Ketiga, menggunakan data dari analisis media massa (rekam jejak figur), dan terakhir memakai analisis persepsi elite politik (wawancara dan opini elite di media massa). (bae/jay/jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Djarot Belum Mau Bicara soal Pilgub Jatim
Redaktur : Tim Redaksi