jpnn.com, MAYBRAT - Pos TNI AD dari Satgas Yonif 133/YS di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB), Senin (25/12) kemarin.
Akibat kejadian itu, dua prajurit TNI tertembak, satu di antaranya tewas.
BACA JUGA: 42 Markas Diduduki Aparat, KKB Papua Kehilangan Puluhan Senjata Api dan Ribuan Amunisi
Kapendam XVIII Kasuari Letkol Infanteri Syawaludin ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian itu.
"Iya, Pos TNI di Maybrat diserang kelompok separatis teroris (KST)," kata Letkol Syawaludin.
BACA JUGA: 60 Nyawa Melayang Akibat KKB, Puluhan Prajurit TNI Gugur
Letkol Syawaludin menyebutkan kejadian itu terjadi di Kampung Bousah, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat sekitar pukul 14.30 WIT.
Dia mengungkapkan penyerangan itu dilakukan oleh 9 orang gerombolan KST.
BACA JUGA: Antisipasi Gangguan KKB, Polres Lanny Jaya Lakukan Patroli Bersenjata Lengkap
"Kopda Hendrianto meninggal dunia akibat tertembak di kepala, sedangkan Pratu Gula kritis akibat luka tembak di bagian perut," ujarnya.
Letkol Syawaludin menambahkan, saat ini Pratu Gola dalam keadaan perawatan medis di RSUS setempat.
Sementara itu, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengklaim aksi tersebut dilakukan oleh pasukan TPNPB Wilayah IV Sorong Raya.
"Penyerangan itu langsung dibawah Pimpinan Wakil Komandan Operasi Mamfred Fatem," ucapnya dalam rilis yang diterima, Selasa (26/12) pagi.
Kata Sebby, penyerangan itu langsung di bawah pimpinan Wakil Komandan Operasi Mamfred Fatem.
Dia penyebutkan penyerangan pos TNI AD sebagai bentuk perlawanan kepada pemerintah Indonesia untuk merebut kemerdekaan Papua.
"Ini bentuk komitmen Pembebasan Nasional Papua Barat demi merebut kembali hak kemerdekaan yang telah dirampas oleh Indonesia pada 1 Mei 1963. Perang tidak akan berhenti, jika Papua sedang diduduki secara ilegal oleh Pemerintah Kolonial Republik Indonesia," terangnya. (mcr30/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Muhammad Cholid Ridwan Abubakar Sangaji