Posisi Indonesia Sangat Strategis di AMMTC Filipina

Selasa, 19 September 2017 – 21:34 WIB
Wakapolri Syafruddin. Foto: dok.JPNN

jpnn.com, MANILA - Wakpolri Komjen Syafruddin mengikuti pelaksanaan ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime ke-11 (AMMTC) di Filipina yang dilaksanakan mulai Senin (18/9) sampai Kamis (21/9).

Dalam agenda ini, Indonesia mendapatkan hasil yang strategis bagi agenda pembangunan tanah air.

BACA JUGA: Wakapolri Ungkap Alasan Pelibatkan KPK Usut Kasus Novel

Syafruddin mengatakan, acara ini bertujuan meningkatkan kerja sama kawasan ASEAN dalam bentuk berbagai program dan agenda bersama dalam rangka mencegah, menanggulangi, dan memberantas kejahatan trans nasional yang sifatnya borderless region.

"Kegiatannya ada Working Group on Counter Terorism, Special Asean Miniastrial Meeting On The Rise Of Radicalitation and Violant Extrimism (SAMMRRVE), rapat pleno AMMTC dan AMMTC Consultation dengan menghadirkan perwakilan dari negara Tiongkok, Jepang serta Korsel," kata dia dalam keterangan yang diterima, Selasa (19/9).

BACA JUGA: Wakapolri Komjen Syafruddin Pimpin Pantuhkhir Calon Taruna Akpol 2017

Di samping itu, kata dia, kegiatan working group on counter terorism ini adalah langkah progresif untuk menindaklanjuti finalisasi updating ASEAN Comprehensive Plan of Action on Counter Terorism (ACPoA on CT).

Kemudian menjadi momentum yang penting dalam finalisasi Manila Declaration to combat The Rise of Radicalization and Violent Extremism.

BACA JUGA: Wakapolri: Jangan Pertentangkan Posisi KPK, DPR dan Polri

Selanjutnya, tambah Syafruddin, acara tersebut menginisiasi perkembangan ASEAN Comprehensive Plan of Action on Counter Terorism berdasarkan hasil SOMTC Ke-16.

Sebelumnya hasil SOMTC itu memberikan mandat kepada Indonesia selaku lead shepherd counter terorism di Asia Tenggara untuk mengembangkan rencana aksi ASEAN yang komprehensif dalam memerangi terorisme.

"Berdasarkan hasil kesepakatan negara ASEAN, maka ACPoA on CT (ASEAN Comprehensive Plan of Action on Counter Terorism) ini diupdate sebagaimana situasi ancaman terhadap terorisme," kata Syafruddin.

Menurut dia, posisi strategis Indonesia adalah mendorong finalisasi sejumlah draft di atas sebagai langkah penting dalam penanggulangan radikalisasi dan aksi kekerasan oleh kelompok ekstrimisme yang semakin berkembang secara divergen bahkan berpotensi mengancam keamanan di kawasan ASEAN.

Dia mengharapkan dari kegiatan ini ada penguatan kerja sama regional dan internasional sehingga mewujudkan keamanan dalam rangka mendukung berbagai agenda pembangunan perekonomian dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

"Secara organisasional, agenda ini akan berkontribusi positif dalam sinergi pemberantasan, upaya mitigasi, serta memberikan solusi yang komprehensif untuk menanggulangi kejahatan trans nasional yang sangat merugikan tanah air," jelas dia.

AMMTC adalah salah badan di ASEAN pada pilar Asean Political Security Council (APSC), di mana dalam setiap pertemuan dilakukan pada level menteri guna membahas tentang pencegahan dan pemberantasan kejahatan trans nasional.

Acara ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali yang di mana saat ini adalah meeting AMMTC Ke-11 di Manila, Filipina.

Syafruddin merupakan delegasi dari Indonesia, mewakili Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebagai AMMTC Leader of Indonesia. Selain itu, delegasi Indonesia juga menghadirkan perwakilan anggota Polri, BNPT dan Kementerian Luar Negeri Indonesia serta Kemenkopolhukam.

Dalam kegiatan ini hadir pula Sekretariat Jenderal ASEAN, perwakilan dari ASEANAPOL, pejabat ministerial dari negara Tiongkok, Jepang, dan Korsel serta Ketua SOMTC negara-negara ASEAN. (Mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakapolri Ingatkan Pentingnya Program Promoter


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler