Ia mengatakan, Kaltara berada pada posisi strategis sehingga dapat dikembangkan untuk menjadi kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dalam.
Baik langsung maupun tidak langsung yang membahayakan integritas, identitas kelangsungan hidup bangsa dan negara. “Serta perjuangan mencapai tujuan nasional dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah untuk kesejahteraan lapisan masyarakat terutama di daerah perbatasan dan pedalaman,” kata Agun, dalam laporannya di rapat paripurna DPR, Kamis (25/10).
Dijelaskan Agun, secara geopolitik Kaltara yang terletak di belahan utara Pulau Kalimantan dan berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia sangat berpotensi untuk menjaga kedaulatan dan martabat Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Yang termanifestasikan dalam gerak dan tindak semua lapisan masyarakat di wilayah Kaltara terutama di daerah perbatasan dengan Malaysia,” jelasnya.
Namun, kata dia, kondisi objektif ini justru sebaliknya dimana masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan sebagian besar merupakan daerah pedalaman yang tertinggal dan tidak tersentuh pembangunan.
“(Hal itu) karena panjangnya span of control dari pemerintah provinsi Kalimantan Timur di Samarinda, sedangkan pada saat yang sama tingkat kehidupan penduduk di negara tetangga lebih baik,” katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diare Mewabah, Empat Sumber Air Diteliti
Redaktur : Tim Redaksi