Positif Covid-19 di Kota Kediri Tambah Empat dari Klaster Pabrik Rokok

Kamis, 14 Mei 2020 – 19:20 WIB
Ilustrasi Covid-19. Foto: diambil dari pixabay

jpnn.com, KEDIRI - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan jumlah warganya yang positif COVID-19 kini bertambah empat orang pasien, yang merupakan kluster buruh linting Pabrik Rokok Simustika di Tulungagung, sehingga kini totalnya 23 orang pasien.

"Ada empat positif di Kota Kediri yaitu dari Ngrongo, Pojok, Betet, dan Jalan Raya Jegles, Blabak. Kluster ini dari Pabrik Rokok Simustika di Tulungagung, per tanggal 14 Mei," kata Wali Kota Kediri dalam keterangannya di Kediri, Kamis (14/5).

BACA JUGA: Heboh Jual Beli Surat Bebas Corona, Tokopedia dan Bukalapak Bertindak

Ia mengatakan, hasil swab kini lebih cepat keluar, karena di RSUD Gambiran Kota Kediri sudah mempunyai mesin yang mampu melakukan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendeteksi virus COVID-19 atau corona, dalam waktu 45 menit.

"Hari ini RS Gambiran bisa tes swab sendiri, dengan mesin TCM (tes cepat molekuler) sehingga menghasilkan hasil lebih cepat," kata dia.

BACA JUGA: Ini Penambahan Kasus Positif di DKI Jakarta Selama Mei, Apakah Kurva Melandai?

Untuk saat ini, pasien tersebut masih menjalani isolasi diri di rumah masing-masing karena termasuk orang tanpa gejala (OTG).

Pemkot juga tetap mengingatkan agar warga rajin melakukan cuci tangan dan selalu mengenakan masker ketika keluar rumah.

BACA JUGA: Heboh Jual Beli Surat Sehat Covid-19, Begini Respons Polisi

"Pasien tersebut dirawat di rumah masing-masing karena pasien tersebut adalah orang tanpa gejala. Saya ingatkan masyarakat Kota Kediri dimana-mana menggunakan masker, disiplin menjalankan protokol kesehatan," kata dia.

Selain itu, Wali Kota juga mengingatkan agar warga tidak berkumpul di kafe, warung.

Dirinya melihat di jejaring sosial media, banyak warga yang sudah bersepeda berkumpul.

Namun, di masa pandemi corona seperti sekarang ini, diharuskan untuk mengurangi berkumpul, sehingga warga diharapkan bisa menahan untuk berkumpul dengan teman-teman.

"Kita harus lebih hati-hati. Tetap di rumah saja karena berisiko penularan COVID-19. Kalau tidak terlalu penting jangan keluar," Mas Abu, sapaan akrabnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler