Positive Rate Corona Diprediksi Meningkat, Baidowi PPP Beri Saran Begini

Kamis, 30 Juli 2020 – 17:50 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan, Achmad Baidowi. Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Fraksi PPP di DPR Achmad Baidowi mengatakan jumlah laju positif COVID-19 yang mencapai 13,3 persen pada 29 Juli, dan jauh di atas standar positivity rate WHO menunjukkan ada masalah besar dalam penanganan corona di tanah air.

Bahkan, Baidowi berpendapat jumlah positivity rate corona berpotensi bertambah besar mengingat rasio uji spesimen Covid-19 di Indonesia masih cukup kecil yaitu berkisar 0,5 orang per 1.000 penduduk. Lebih kecil dibanding standar WHO yaitu 1 per 1.000 penduduk.

BACA JUGA: Ditangkap karena Kasus Prostitusi, Penyanyi Vernita Syabilla Ternyata Sempat Unggah Status Begini

Sejauh ini, kata dia, baru DKI Jakarta yang jumlah rasionya di atas WHO yaitu nyaris 4 per 1.000 penduduk. Namun, jumlah penduduk Jakarta tentu jauh sangat kecil dibanding penduduk Indonesia.

"Jika rasio uji spesimen corona ditingkatkan minimal standar WHO maka kemungkinan besar positivity rate corona akan bertambah besar lagi," kata Baidowi dalam siaran persnya, Kamis (30/7).

BACA JUGA: Iswanto Ditangkap Usai Berbuat Terlarang Terhadap Siswi SMA di Losmen

Apalagi, lanjut dia, saat ini protokol kesehatan banyak dilanggar, terutama di berbagai daerah seperti Jawa Timur dan lainnya. Menurutnya, banyak masyarakat seakan tidak menyadari atau tidak menganggap pandemi Covid-19 ini berbahaya dengan tetap melakukan aktivitas di luar rumah seperti biasa.

Wakil ketua Baleg DPR itu menambahkan potensi bertambahnya laju peningkatan itu juga makin terlihat setelah munculnya banyak klaster penularan baru. Di Jakarta misalnya, baru-baru ini ditemukan 59 klaster perkantoran dengan jumlah kasus positif corona sebanyak 250 pegawai.

BACA JUGA: Heboh Pengambilan Paksa Jenazah COVID-19 di RSUD Mataram, Kapolres Sampai Turun Tangan

Mirisnya, sebagian besar berasal dari perkantoran pemerintah, baik pusat maupun pemda.

"Ini menunjukkan bahwa pemerintah sendiri kurang berhasil dalam mengedukasi pegawai mereka," kata dia.

Baidowi mengatakan pemerintah perlu memiliki langkah luar biasa untuk mencegah atau minimal memperlambat penularan COVID-19 di negeri ini.

"Apalagi rata-rata kematian di Indonesia yang sebesar 4,7 persen juga jauh di atas rata-rata kematian dunia yang masih sebesar 4,2 persen," paparnya.

Menurut Baidowi, langkah luar biasa dan kreatif harus dilakukan pemerintah khususnya untuk menyadarkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan.

BACA JUGA: Nenek IM Diduga Melakukan Perbuatan Terlarang, Sampai Diminta Menanggalkan Semua Pakaiannya

Jika tidak, maka bukan tidak mungkin angka kematian di Indonesia akibat akan meningkat dan melampuai negara lain yang lebih dahulu mengalami masalah dengan corona. "Ini sama-sama tidak kita inginkan," pungkas wasekjen DPP PPP itu. (boy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler