jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Mahardika Gagas Sejahtera (pengembang Kemang Penthouse) Lukman Purnomosidi mengatakan, potensi pasar untuk apartemen premium di kawasan Kemang-Antasari sangat tinggi jika dibandingkan area lainnya di Jakarta.
''Lokasinya yang superstrategis dan jumlah ekspatriat yang sedemikian banyak di kawasan tersebut membuat kebutuhan hunian premium juga semakin besar. Kondisi itu juga yang mendorong kami menawarkan apartemen premium Kemang Penthouse dengan unit eksklusif kepada konsumen,'' ujar Lukman.
BACA JUGA: Pengembang Getol Bangun Apartemen Hijau
Ketua Umum DPP Real Estate periode 2004-2007 itu menambahkan, guna memberi kemudahan kepada konsumen, MGS menggandeng kalangan perbankan untuk memberikan fasilitas kredit pemilikan apartemen (KPA)
Salah satunya dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
BACA JUGA: Properti Belum Stabil, Aset EMDE Jadi Rp 1,363 Triliun
''Dengan adanya MoU bersama BRI dalam pemberian KPA untuk proyek Kemang Penthouse, kami berharap konsumen akan lebih mudah dan terbantu dalam mewujudkan impian mereka untuk tinggal di hunian premium dengan harga kompetitif di lokasi primer Jakarta,'' imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Sutadi Prayitno mengungkapkan, kerja sama tersebut merupakan skema kredit multifacility yang diberikan kepada entitas usaha d ibawah Eureka Group.
BACA JUGA: Tax Amnesty Belum Berdampak pada Properti
Kerja sama ini boleh dibilang all in one (satu untuk semua) yang saling keterkaitan antara satu kegiatan bisnis dengan bisnis lainnya (bisnis ekosistem).
''Kami akan memfasilitasi pembiayaan bagi seluruh aktivitas pengembangan mulai dari pemasaran unit properti seperti KPA/KPR, konstruksi, hingga services gedung. Jika kerja sama ini berjalan, tentu akan menjadi sesuatu yang luar biasa. Karena kerja sama seperti ini baru pertama kami lalukan ,'' ucapnya.
Sutadi menyebut, ketertarikan pihaknya memberikan fasilitas kredit all in one tersebut tidak terlepas dari keunikan konsep pengembangan proyek-proyek besutan Eureka Group yang cukup beragam baik hunian maupun komersial.
Sebut saja, Pusat Grosir Asperindo Cileduk (PGAC) yang merangkum lebih dari 3000 unit kios.
Di sana, selain membiayai kepemilikan kios, BRI juga berpeluang memberikan fasilitas kredit modal kerja bagi para pedagang grosir.
Selain itu, pihaknya juga bisa mengoptimalkan pemasaran produk-produk consumer banking lain.
Misalnya, kartu kredit, kredit kendaraan bermotor (KKB), bahkan asuransi.
''Artinya, kami memungkinkan menawarkan KPA/KPR dengan bunga nol persen dan angsuran yang lebih ringan. Caranya, kami (BRI-Eureka) sama-sama berkontribusi memberi subsidi,'' tegasnya.
Sutadi berharap, dengan kerja sama tersebut pertumbuhan portofolio kredit konsumer BRI tahun ini bisa terdongkrak.
''Dua bulan terakhir, rata-rata pencapaian kredit konsumer sebesar Rp 900 – 950 miliar per bulan. Angka ini meningkat hampir tiga kali lipat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya,'' pungkasnya. (dew)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelar GOTF, BRI Incar Pendapatan Rp 150 Miliar
Redaktur & Reporter : Ragil