jpnn.com, JAKARTA - Program pengampunan pajak alias tax amnesty belum berdampak signifikan terhadap sektor properti.
Permintaan properti diperkirakan baru menyusuri tren peningkatan menjelang akhir tahun.
BACA JUGA: Antisipasi Target Pajak Meleset, Ini Usul Pak Misbakhun
CEO Anugerah Kasih Investama Victor Wirawan menyatakan, sebagian investor masih menyelesaikan proses amnesti pajak pada periode ketiga ini.
Setelah itu, mereka masih menunggu realisasi belanja pemerintah untuk menggerakkan ekonomi.
BACA JUGA: Tebusan dan Repatriasi Tax Amnesty Jauh Dari Target
Baru kemudian para investor menginvestasikan dana mereka, termasuk untuk membeli properti.
’’Prediksi kami, itu terjadi pada akhir tahun,’’ tuturnya, Rabu (29/3).
BACA JUGA: Manisnya Bisnis Properti di Cibubur
Kalau itu terjadi, bukan tidak mungkin suplai properti menjadi terbatas. ’’Harganya bakal naik,’’ kata Victor.
Padahal, bagi investor, momen tersebut biasanya dihindari karena berusaha mendapatkan harga terbaik.
Properti pernah melejit pada 2011–2013. Di Jakarta, pergerakan properti stagnan setelah 2013, terutama untuk proyek high rise.
’’Justru di daerah, termasuk Surabaya, perkembangannya signifikan,’’ tuturnya.
Para investor pun menambah portofolio investasi. Dari yang sebelumnya landed house, kini ditambah membeli apartemen.
’’Di segmen premium, salah satu properti yang bisa jadi alternatif portofolio investasi ialah resor,’’ ujarnya.
Berdasar proyek resor yang pernah dikembangkan, sekitar 70–80 persen ialah investor. Sisanya, 20–30 persen, adalah end user.
Anugerah Kasih Investama mengembangkan proyek resor di Trawas dengan nilai investasi Rp 150 miliar. (res/c15/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nabung di BTN Berhadiah Rumah Mewah
Redaktur & Reporter : Ragil