jpnn.com, JAKARTA - Kontribusi bisnis online masih terbilang kecil.
Angkanya hanya berkisar 1,8 persen jika dibandingkan dengan total penjualan ritel secara keseluruhan.
BACA JUGA: Dorong Digitalisasi UMKM dengan Kenduri e-UKM
Namun, seiring dengan melesatnya ekonomi digital, para pelaku e-commerce meyakini bakal mendongkrak kontribusi sampai pertumbuhan digit ganda.
Targetnya mampu menyamai Tiongkok yang punya kontribusi bisnis online hingga 15 persen.
BACA JUGA: Living Plaza Bangun Gerai Terbesar di Balikpapan
CEO Bukalapak Achmad Zaky menyebutkan, potensi industri digital masih sangat besar.
”Apalagi jika pemerintah mau gas pol untuk menggenjot menjadi industri prioritas. Pertumbuhannya juga makin pesat,” ujar Zaky di Jakarta, Selasa (7/11).
BACA JUGA: RegoPantes, E-Commerce Penghubung Petani dan Konsumen
Disinggung mengenai bisnis online yang kerap dikaitkan dengan isu peralihan konsumsi, dia menganggap bahwa asumsi itu tak bisa serta-merta menjadi parameter lesunya daya beli.
”Ini sudah menjadi multikasus. Harus dibedah-bedah untuk bisa tahu,” katanya. (jawapos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Fashion Online Tumbuh 35 Persen Per Tahun
Redaktur & Reporter : Ragil