jpnn.com, GARUT - Kabupaten Garut memiliki potensi besar dalam mendukung swasembada pangan, target utama pemerintah Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pengembangan budidaya kentang di dataran tinggi, yang menjadi komoditas utama Program UPLAND di Garut, yang didukung oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan Islamic Development Bank (IsDB).
"Seiring dengan program pemerintah yang kini fokus pada ketahanan pangan dan swasembada pangan, potensi di daerah dataran tinggi ini seharusnya menjadi sasaran utama. Petani di daerah ini memiliki potensi besar, baik untuk tanaman pangan maupun hortikultura," kata Rahmi Khalida, Anggota Tim Supervisi Misi IFAD, saat melakukan supervisi Program UPLAND di Garut, Sabtu (23/11).
BACA JUGA: Bantu Sejahterakan Petani, UPLAND Project Kementan Ekspor Bawang Goreng
Menurut Rahmi, iklim dan kesuburan tanah yang mendukung menjadikan wilayah ini sangat potensial untuk pengembangan berbagai tanaman.
“Sayang jika program ini tidak berkesinambungan dengan kebijakan pemerintah yang berfokus pada swasembada pangan," tambahnya.
BACA JUGA: IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
Rahmi juga menekankan bahwa Program UPLAND sangat sesuai dengan visi IFAD, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
"Indonesia adalah anggota lama IFAD, dan negara ini memiliki potensi besar di sektor pertanian," ungkapnya.
BACA JUGA: Program Upland Kementan Ini Dinilai Menyelesaikan Masalah Permodalan Petani
Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, menyampaikan bahwa saat ini Program UPLAND baru dilaksanakan di tiga desa dan akan dikembangkan ke beberapa desa lainnya.
Saat ini, Program UPLAND di Kab Garut tersebar di beberapa desa, di antaranya Desa Sukawargi dengan luas areal 100 hektare, Desa Cikanang seluas 30 hektare, Desa Simpang 40 hektare, dan Desa Margamulya 40 hektare.
Secara total, pengembangan Program UPLAND di Kabupaten Garut, yang dimulai pada tahun 2021 hingga 2024, mencakup 200 hektare.
"Dengan adanya Program UPLAND, pendapatan petani meningkat. Petani yang sebelumnya tergolong petani gurem kini mengalami kemajuan ekonomi. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya meningkatkan ekonomi di Desa Sukawargi, tetapi juga dapat meluas ke desa-desa lain yang memiliki potensi pengembangan tanaman kentang. Insya Allah, pada 2025, pengembangan ini akan mencakup 3 hingga 4 desa tambahan dengan potensi luar biasa di Kabupaten Garut," beber Haeruman.
Kegiatan UPLAND ini merupakan upaya untuk mendukung ketahanan pangan melalui kemandirian dalam perbenihan kentang di Kabupaten Garut. Selain itu, program ini juga dilengkapi dengan penyediaan infrastruktur pertanian, seperti jalan usaha tani, embung, sprinkler untuk irigasi, bak penampungan air, serta ternak domba. Fasilitas-fasilitas ini sangat membantu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan kelompok tani.
Konsumsi kentang di Kabupaten Garut saat ini menduduki posisi kedua terbesar di Jawa Barat. Oleh karena itu, Garut berperan penting dalam memenuhi kebutuhan kentang di wilayah ini.
Harapan ke depan, Program UPLAND ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Sukawargi dan tiga desa lainnya.
“Dengan demikian, secara ekonomi, kehidupan para petani bisa lebih baik lagi," pungkas Haeruman. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UPLAND Project Ramaikan Trade Expo Indonesia
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan