jpnn.com, JAKARTA - Memasuki November, intensitas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menurun.
Selain itu masa siaga darurat bencana asap dampak karhutla di beberapa provinsi telah dan akan segera berakhir.
BACA JUGA: KLHK Raih Penghargaan Top 40 Inovasi Pelayanan Publik 2018
Meskipun demikian Manggala Agni tetap menjaga kesiagaan dan kewaspadaan akan potensi karhutla.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Raffles B. Panjaitan menegaskan kesiapsiagaan dan kewaspadaan tetap menjadi hal penting bagi Manggala Agni sebagai ujung tombak pengendalian karhutla di lapangan.
BACA JUGA: KLHK Beri Beasiswa untuk Anak Korban Lion Air JT 610
Penurunan intensitas karhutla pada permulaan November menjadi kesempatan Manggala Agni untuk melakukan aksi selain pemadaman, seperti patroli rutin, serta sosialisasi kepada masyarakat dan penguatan kapasitasnya.
“Pencegahan tetap menjadi prioritas dalam pengendalian karhutla. Patroli rutin oleh Manggala Agni tetap digiatkan. Selain untuk memantau wilayah kerjanya dari potensi karhutla, patroli ini juga dapat menjadi pintu masuk untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat," ujar Raffles.
BACA JUGA: Tangis Menteri Siti Lepas Jenazah Korban Lior Air JT-610
Sebagaimana diketahui bahwa tiga provinsi rawan karhutla sudah mengakhiri masa siaga darurat bencana asap dampak karhutla.
Yaitu Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Selatan. Sementara provinsi lainnya seperti Provinsi Kalimantan Tengah akan berakhir pada 10 November 2018.
Riau berakhir pada 30 November 2018, sedangkan masa status siaga darurat Kalimantan Barat masih akan berjalan hingga 31 Desember mendatang.
Menurut prediksi BMKG kecenderungan elnino lemah masih akan terjadi hingga Desember, tapi akan kembali meningkat pada pada Januari hingga Maret 2019.
Kondisi ini tentu harus diantisipasi dengan berbagai langkah-langkah preventif di lapangan, sehingga kondisi cuaca pada bulan-bulan mendatang tidak berdampak pada meningkatnya intensitas karhutla di Indonesia.
Berdasarkan pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Hari Rabu, pukul 06.00 WIB (07/11/2018), berdasarkan satelit NOAA dan satelit TERRA AQUA terpantau tidak ada Hotspot di seluruh wilayah Indonesia.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pihak Lion Air Serahkan Jenazah Ubaidillah pada KLHK
Redaktur & Reporter : Natalia