jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia guna menarik sebanyak mungkin investasi di sektor kelautan dan perikanan. Pasalnya, sumber daya kelautan dan perikanan baru dimanfaatkan 10 persen oleh pengusaha.
"Kerjasama ini merupakan salah satu upaya menarik investasi di bidang kelautan dan perikanan karena banyak potensi yang belum tergarap. Dari Sabang sampai Merauke punya potensi yang sangat besar. Kita siap menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi para pengusaha," ujar Dirjen Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto, Senin (13/10).
BACA JUGA: Gudang Garam Tawarkan Pensiun Dini
Menurut Slamet, fokus investasi pada budi daya kelautan dinilai penting karena outputnya bisa mendongkrak perekonomian nasional. Meski begitu, pihaknya menyadari bahwa investasi di sektor kelautan dan perikanan termasuk usaha padat modal dan padat teknologi.
"Diperlukan investor yang mampu dan mau menanamkan investasinya di sektor ini. Kita minta Kadin memfasilitasi itu," tukasnya.
BACA JUGA: Utang Rp 6,7 Triliun Tuntas, Jiwasraya Resmikan Logo Baru
Dia menyebut, potensi sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia bisa mencapai Rp 3.000 triliun. Namun aktivitas ekonomi di sektor perikanan pada tahun 2013 lalu hanya menghasilkan omzet sebesar Rp 291,8 triliun, atau sekitar 10 persen dari potensi yang ada. "Kalau investasi di sektor perikanan bisa meningkat, otomatis juga akan menyerap banyak tenaga kerja," tandasnya.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengatakan, langkah pembangunan sentra-sentra produksi perikanan harus segera dibenahi karena kondisinya masih bayak yang belum memadai. "Sentra perikanan harusnya terintegrasi mulai dari kapal nelayan, cold storage, prosesing unit, kampung nelayan hingga akses permodalan dari perbankan dan asuransi," ungkapnya.
BACA JUGA: Malam Ini, Jiwasraya Penuhi Permintaan Dahlan Iskan
Kadin saat ini tengah mempersiapkan sentra perikanan untuk percontohan cluster kampung nelayan yang lebih baik. Kedepan, pihaknya mengaku juga akan melakukan penguatan peran dunia usaha, masyarakat dan Negara untuk meningkatkan nilai tambah produk kelautan dan perikanan dalam lima tahun kedepan. "Pengusaha dalam Kadin Kelautan dan Perikanan siap jadi off taker-nya," kata Yugi.
Salah satu upaya untuk menunjang sentra perikanan percontohan diperlukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kelautan dan Perikanan yang memadai. Dia menegaskan bahwa sentra perikanan tersebut harus memiliki nilai ekonomi tinggi sehingga pengusaha tertarik untuk menanamkan modalnya."Bagi pengusaha yang penting adalah nilai ekonomisnya, kalau hitung-hitungan masuk ya bagus," jelasnya. (wir)
Aktifitas Perikanan Nasional
Tahun Omzet
2004 Rp 50 triliun
2012 Rp 255,4 triliun
2013 Rp 291,8 triliun
2014 Rp 337 triliun*
BACA ARTIKEL LAINNYA... BTN Serius Pangkas NPL
Redaktur : Tim Redaksi