PURWAKARTA-Potensi daerah Purwakarta di bidang pertanian dan industri harus digali agar kesejahteraan masyarakat, khususnya petani bisa ditingkatkan. Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta dinilai belum maksimal dalam memanfaatkan segenap potensi yang ada. Bahkan, kini di sektor pertanian terlihat begitu terjadi kemunduran yang signifikan tergerus perkemangan industrialisasi.
Demikian disampaikan akademisi sekaligus politisi kondang Partai Hanura Purwakarta, Aa Ojat Sudrajat,SH dalam kajian potensi daerah dengan mahasiswa Purwakarta pada kegiatan Ramadan in Campus, Sabtu (20/7) di Situ Buleud.
Dikatakan, perkembangan sektor industri yang begitu pesat malah menyebabkan tergerusnya potensi di sektor pertanian. “Alih fungsi lahan, penganguran struktural yang pada giliranya menyebabkan tatanan masyarakat yang berkesenjangan adalah dampaknya,” kata Aa Ojat.
Hal yang disampakan Aa Ojat ini senada dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) Purwakarta tahun 2012 bahwa jumlah pengangguran terbuka di Purwakarta di tahun 2012 tercatat sebanyak 38.354 jiwa atau sekitar 9,26 persen dari seluruh total angkatan kerja yang berjumlah 414.314 jiwa.
Kemudian, dari 250.959 total pekerja, sebanyak 23,03 persen diantara-nya bekerja pada sektor pertanian dan menyumbang hanya sebanyak sebanyak 9,10 persen pada PDRB. Berbeda jauh dengan sektor industri yang mana sekitar 20,32 persen pekerja bekerja pada sektor ini dan menyumbang sebanyak 42 persen pada PDRB.
Kemunduran potensi pertanian sendiri dapat dilihat dari mulai turunnya permintaan varietas unggulan pertanian Purwakarta yaitu manggis di pasar internasional. Pasalnya, dari panen raya manggis tahun 2013 ini tidak semua produksi manggis asal Purwakarta itu laris di pasar Internasional melainkan hanya sebagian saja dari seluruh total produksi manggis Purwakarta yang memenuhi kriteria permintaan importir.
“Setelah melalui tahap pensortiran hanya sebagian produksi manggis yang dapat di-eksport. Kira-kira 35 persen dari seluruh total produksi manggis asal purwakarta yang dapat di eksport keluar negeri. Sekitar 65 persen sisanya, disebar di pasar domestik,” kata Kepala Seksi Holtikultura, Dinas Pertanian Purwakarta, H. Endang.(fjr/lsm)
Demikian disampaikan akademisi sekaligus politisi kondang Partai Hanura Purwakarta, Aa Ojat Sudrajat,SH dalam kajian potensi daerah dengan mahasiswa Purwakarta pada kegiatan Ramadan in Campus, Sabtu (20/7) di Situ Buleud.
Dikatakan, perkembangan sektor industri yang begitu pesat malah menyebabkan tergerusnya potensi di sektor pertanian. “Alih fungsi lahan, penganguran struktural yang pada giliranya menyebabkan tatanan masyarakat yang berkesenjangan adalah dampaknya,” kata Aa Ojat.
Hal yang disampakan Aa Ojat ini senada dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) Purwakarta tahun 2012 bahwa jumlah pengangguran terbuka di Purwakarta di tahun 2012 tercatat sebanyak 38.354 jiwa atau sekitar 9,26 persen dari seluruh total angkatan kerja yang berjumlah 414.314 jiwa.
Kemudian, dari 250.959 total pekerja, sebanyak 23,03 persen diantara-nya bekerja pada sektor pertanian dan menyumbang hanya sebanyak sebanyak 9,10 persen pada PDRB. Berbeda jauh dengan sektor industri yang mana sekitar 20,32 persen pekerja bekerja pada sektor ini dan menyumbang sebanyak 42 persen pada PDRB.
Kemunduran potensi pertanian sendiri dapat dilihat dari mulai turunnya permintaan varietas unggulan pertanian Purwakarta yaitu manggis di pasar internasional. Pasalnya, dari panen raya manggis tahun 2013 ini tidak semua produksi manggis asal Purwakarta itu laris di pasar Internasional melainkan hanya sebagian saja dari seluruh total produksi manggis Purwakarta yang memenuhi kriteria permintaan importir.
“Setelah melalui tahap pensortiran hanya sebagian produksi manggis yang dapat di-eksport. Kira-kira 35 persen dari seluruh total produksi manggis asal purwakarta yang dapat di eksport keluar negeri. Sekitar 65 persen sisanya, disebar di pasar domestik,” kata Kepala Seksi Holtikultura, Dinas Pertanian Purwakarta, H. Endang.(fjr/lsm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buku Porno Beredar, Dewan Minta Kepsek Dipolisikan
Redaktur : Tim Redaksi