Potensi Sektor Logistik Menggiurkan, Sayangnya Serba Manual

Kamis, 19 Mei 2022 – 19:14 WIB
McEasy meluncurkan "Gerakan 1 Juta Kendaraan" untuk mendukung percepatan digitalisasi di sektor logistik dan transportasi. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan penyedia solusi digital berbasis Internet dan GPS Tracker, McEasy meluncurkan "Gerakan 1 Juta Kendaraan" untuk mendukung percepatan digitalisasi di sektor logistik dan transportasi. Hal ini agar tercipta kondisi ekosistem transportasi dan logistik yang terkoneksi, terotomasi, dan terintegrasi dari hulu ke hilir.

"Teknologi dan analisis data akan membantu pelaku sektor logistik dan transportasi memecahkan sejumlah tantangan jangka panjang, seperti  kurangnya  transparansi logistik, proses konvensional & manual dan konektivitas," tutur Hendrik Ekowaluyo, Co-founder, McEasy, dalam talkshow, Rabu (18/5).

BACA JUGA: Pertamina dan Air Liquide Siap Kembangkan Teknologi CCU di Kilang Balikpapan

Digitalisasi sektor logistik dan transportasi, lanjutnya, juga bakal  menguraikan kerumitan yang terjadi pada tingkat akar rumput.

Hendrik menyebutkan mulai dari pengaturan uang saku sopir, penghematan bahan bakar, kepatuhan pengemudi armada transportasi di jalan hingga efisiensi muatan dan rute yang ditempuh.

BACA JUGA: Digitalisasi Era Jokowi Memacu Pemda Meluncurkan Berbagai Inovasi

“Para pemain di sektor ini butuh solusi digital yang mampu memecahkan tantangan hingga ke tingkat paling dasar," kata Raymond Sutjiono, Co-founder, McEasy.

Berdasarkan riset McEasy, terdapat sekitar 900 ribu perusahaan yang bergerak di sektor logistik Indonesia. Potensi pasarnya menggiurkan yakni sekitar Rp 31 triliun. Sayangnya, mayoritas pemain sektor ini masih menggunakan sistem manajemen konvensional sehingga kerap menghadapi sejumlah permasalahan. 

BACA JUGA: Jokowi: Urusan Teknologi, Elon Musk Supergenius

Digitalisasi di sektor logistik dan transportasi dapat mengurai permasalahan dan kerumitan yang dihadapi. Salah satunya dengan layanan software Transportation Management System (TMS) McEasy sebagai solusinya. Software ini berguna bagi penyedia jasa logistik dan transportasi, termasuk bus penumpang, jasa pengiriman barang, hingga komoditi tertentu.

"TMS dapat membantu pelaku industri logistik dan transportasi untuk memonitor dan mengevaluasi proses bisnis mereka di era revolusi industri 4.0," ujar Raymond Sutjiono.

Target McEasy adalah mendigitalisasi dan mengintegrasikan setidaknya satu juta unit kendaraan roda empat ke dalam ekosistem logistik dan transportasi McEasy hingga 2025. 

“Kami percaya dengan besarnya potensi sektor logistik dan transportasi yang ada. Juga berbagai perkembangan di sektor ini dalam mendukung dan menjadi tulang punggung perekonomian kita,” kata Raymond.

Perusahaan venture capital, East Ventures, menyebutkan dari data Digital Competitiveness Index 2022 diperkirakan 90 persen pencocokan logistik masih dilakukan manual dan proses verifikasi yang lamban sehingga minim transparansi dan ketertelusuran.

Dalam hal konektivitas, transportasi darat merupakan jangkar perpindahan barang di Indonesia karena mencakup 80-90 persen dari total volume pengiriman yang ditangani setiap tahunnya. 

"Dengan mengetahui lokasi armada logistik secara akurat, kepatuhan sopir armada hingga jenis muatan akan berguna untuk meningkatkan produktivitas, akuntabilitas hingga manajemen keselamatan di jalan,” kata David Fernando Audy , Operating Partner, East Ventures. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perigi Logistics Tambah Fasilitas Gudang, Ini Tujuannya


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler