jpnn.com, JAKARTA - Garuda Indonesia mengumumkan kerja sama dengan PT Perigi Raja Terpadu (Perigi Logistics) pada Kamis (12/5).
Dalam kerja sama itu, mereka meresmikan penambahan fasilitas warehouse baru dan peningkatan sistem keamanan kepabeanan untuk layanan pasar logistik impor dan e-commerce.
BACA JUGA: Membedah Kelebihan Layanan Pengantaran Ritel Pos Logistik Indonesia
Layanan tersebut membuat pengiriman barang logistik dan e-commerce bisa ditunjang melalui sistem dan peralatan terbaru yang terintegrasi dengan smart conveyer belt.
Selain itu, layanan tersebut juga terhubung langsung dengan sistem bea cukai, sehingga proses pelayanan impor lebih cepat daripada sebelumnya.
BACA JUGA: DHL Perkenalkan E-van, Mobil Listrik untuk Logistik yang Berkelanjutan
Proses peningkatan layanan itu dianggap penting, karena e-commerce menjadi sektor utama dalam kegiatan ekonomi yang sangat pesat terhadap layanan logistik pengiriman barang.
Direktur Utama PT Perigi Raja Terpadu (Perigi Logistics) Indra Buana mengungkapkan bahwa pengembangan layanan ini merupakan salah satu upaya untuk terus berinovasi memaksimalkan pengiriman logistik yang aman dan terpercaya.
BACA JUGA: Kebutuhan Logistik Meningkat, Gudang Pintar WMS Siap jadi Solusi
Sebab, bisa menghadirkan aksesibilitas kargo yang seamless dan selaras dengan perkembangan pesat sektor ecommerce di Indonesia.
“Peningkatan layanan ini menjadi salah satu upaya kami dalam menghadirkan nilai tambah bagi para pengguna jasa kami, khususnya untuk pengiriman barang impor yang dilengkapi dengan sistem keamanan tercanggih di Indonesia," kata dia dalam siaran persnya.
Dia menambahkan di masa pandemi sektor jasa Logistik mencatatkan peningkatan pengiriman barang hingga 30 persen.
Menurut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, nilai transaksi e- commerce pada 2030 diproyeksikan mengalami peningkatan tajam.
E-commerce akan menguasai lebih dari 34 persen pasar digital Indonesia pada tahun 2030 atau menyumbang sebesar Rp 1.908 triliun.
Hal itu akan diikuti oleh industri turunannya, yaitu pelaku bisnis kepada mitra usaha (business-to-business/B2B) sebesar Rp 763 triliun.
Karena itu, dia berharap kerja sama ini bisa mengoptimalkan layanan bea cukai dalam rangka peningkatan pertumbuhan pengiriman e-commerce yang saat ini perkembangannya sedang melesat tinggi.
"Kami berharap bisa mengoptimalkan potensi bisnis pengiriman barang import dengan mengembangkan kerja samanya melalui sistem yang terintegrasi akan memberikan dampak yang positif bagi industri pendukung lainnya," tandas dia. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai Siapkan Berbagai Terobosan Demi Mempercepat Arus Logistik
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian