Potong Tumpeng Raksasa, Jokowi Buka Malam Perayaan HUT DKI

Sabtu, 22 Juni 2013 – 20:49 WIB
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memotong tumpeng rasaksa dalam rangka Hut DKI Jakarta ke 486 di depan gedung Balai Kota Jakarta, Sabtu (22/6). FOTO: Ricardo/ JPNN

JAKARTA - Sabtu (22/6) malam, sekitar pukul 19.30 WIB, kemeriahan HUT DKI Jakarta resmi dimulai. Puncak perayaan hari jadi ke-486 ibu kota ini diawali dengan acara tumpengan.

Tumpeng raksasa diarak ke Jalan Medan Merdeka Selatan tepat di depan Balai Kota. Jalan Medan Merdeka Selatan dan beberapa jalan protokol lain disekitarnya memang ditutup selama malam perayaan HUT DKI.

Tumpeng berukuran 4,86 meter tersebut dikawal puluhan pria yang membawa obor dan perempuan yang mengenakan baju tradisional dari penjuru nusantara. Beberapa ondel-ondel khas Betawi juga ikut mengiringi. Nuansa tradisi terasa semakin kental dengan kehadiran sejumlah gunungan dan alunan musik gamelan yang mengiringi semua kemeriahan ini.

Di belakang tumpeng raksasa, barisan 486 pegawai pemprov dari berbagai SKPD mengikuti. Masing-masing membawa tumpeng kecil yang berisi sejumlah nasi bungkus dan buah-buahan. Diantara barisan peserta arakan tumpeng terlihat beberapa duta besar negara sahabat.

Ratusan warga menonton arak-arakan ini dari balik pagar pembatas. Mereka mengabadikan kemeriahan acara ini dengan kamera telepon genggam.

Tidak lama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun muncul dan naik ke puncak tumpeng raksasa menggunakan tangga yang ada didalamnya. Sampai diatas ia memotong bagian puncak tumpeng yang merupakan bagian satu-satunya yang terbuat dari nasi.

Potongan tumpeng kemudian diberikan kepada 2 warga kehormatan ibu kota. Mereka adalah istri mantan Gubernur DKI Jakarta almarhum Henk Ngantunk dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Edi Nalapraya.

"Para sesepuh, ambassador, bapak ibu sekalian. Saya gubernur dan wakil gubernur mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya atas kehadiran dalam HUT 486 Jakarta. Mari kita bersama-sama merayakan dengan masyarakat agar kedekatan antara pemimpin dan rakyat terjalin," imbuh Jokowi.

Tidak lama kemudian, 486 tumpeng berukuran normal pun dibagikan kepada warga oleh para pegawai pemprov. Warga pun berebut tumpeng-tumpeng tersebut.

Pembawa acara menjelaskan bahwa tumpeng memiliki makna penting dalam sebuah acara perayaan. Gunungan nasi ini melambangkan kebersamaan dan kerukunan.

Selain itu tumpeng juga merepresentasikan kesatuan tak terpisahkan antara habluminallah dan habluminannas.

"Diharapkan dengan tumpeng ini hubungan antara pemerintah provinsi dalam melayani warganya akan semakin baik di masa-masa yang akan datang," ujarnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Yakin Pemerintah tak Turunkan BBM di 2014


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler