Potongan Rudal Ditemukan di Lokasi Jatuhnya MH17

Selasa, 11 Agustus 2015 – 23:45 WIB
Lokasi jatuhnya pesawat MH17 sekarang dijaga pemberontak pro-Rusia. Foto: Reuters

jpnn.com - RUSIA - Tim investigasi asal Belanda mengungkapkan bahwa mereka menemukan potongan rudal yang diduga berasal dari sistem persenjataan Rusia ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat MH17 di Ukraina pada 17 Juli 2014. 

Seperti dilansir BBC, Selasa (11/8), tim investigasi menduga potongan itu merupakan dari rudal darat yang ditembakkan ke udara atau disebut 'Buk'. "Penemuan ini akan menjadi perhatian khusus, karena bisa membantu mengungkap siapa dibalik penembakan pesawat Malaysia Airlines itu," ujar salah satu penyelidik di Belanda, Selasa (11/8).

BACA JUGA: Seorang Lagi Tewas saat Ikuti Tradisi Lari Banteng

Tapi mereka mengatakan belum bisa membuktikan hubungan sebab akibat antara potongan rudal tersebut dengan jatuhnya pesawat. 

MH17 jatuh di wilayah yang dikuasai oleh pemberontak pro-Rusia pada bulan Juli 2014 menewaskan seluruh 298 orang penumpang termasuk kru pesawat. Diantara korban tersebut sebanyak 80 orang adalah anak-anak, dan 15 orang kru pesawat.

BACA JUGA: Wisata ke Gurun, Dua Orang Tewas Kepanasan

Sebagian besar dari mereka adalah warga negara Belanda. Selebihnya warga negara Malaysia dan Australia.

BACA JUGA: Astaga, Ratusan Bocah Dipaksa Jadi Bintang Film Dewasa

Ukraina dan negara-negara Barat menuduh pemberontak pro-Rusia yang menembak pesawat Malaysia Airlines, mengatakan mereka bisa menggunakan sistem rudal Buk dipasok oleh Rusia.

Rusia dan pemberontak menyangkal bertanggungjawab dan mengatakan militer Ukraina yang seharusnya disalahkan atas penembakan tersebut.

Tim Investigasi Gabungan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para penyelidik akan meminta bantuan dari ahli senjata dan spesialis forensik untuk memeriksa potongan-potongan tersebut.

Tim Investigasi Gabungan ini terdiri dari perwakilan dari Belanda, Ukraina, Malaysia, Australia, Inggris, Amerika Serikat dan Rusia. Mereka bertemu di Den Haag untuk membahas rancangan laporan penyebab jatuhnya pesawat.

Laporan akhir diharapkan akan terbit bulan Oktober tahun ini. Pernyataan ini diungkapkan dua minggu setelah Rusia memveto rancangan resolusi untuk mendirikan sebuah pengadilan internasional terkait bencana tersebut. 

Moskow mengatakan inisiatif Malaysia mengusulkan rancangan itu terlalu dini dan kontraproduktif. Boeng 777 itu terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur ketika ditembak jatuh pada 17 Juli tahun lalu di wilayah Donetsk.(ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Liburan ke Gurun, Suami Istri Tewas Kepanasan, Anak Selamat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler