BOGOR - Pecinta alam dari Mapala Universitas Indonesia, Ridwan Hakim (20) yang ikut melakukan pencarian, berhasil mencapai lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100. Ia menemukan serpihan dan potongan tubuh manusia yang berserakan, tepatnya di ketinggian 2005 meter di atas permukaan laut atau sekitar 20 meter dari Puncak Salak I.
"Kalau ke bawah sekitar 400 meter lagi. Di antara potongan tubuh itu ada wanita dan laki-laki. Semuanya tidak ada yang hidup," ujarnya.
Ridwan bersama tim SAR juga menemukan KTP atas nama Irmawati kelahiran 1987. Kondisnya cukup mengenaskan, hanya rambut dan pakaian dalam yang tersisa di tubuhnya. Semua korban yang ditemukan dalam keadaan tidak utuh.
Tak jauh dari lokasi jenazah, juga ditemukan dompet hitam dan berisi uang dolar. Di lokasi yang masih tercium aroma daging terbakar itu, Ridwan juga menemukan paspor atas nama Ganis Arman. "Mungkin bule itu cewe, hidungnya warna putih-putih gitu," kata dia.
Ridwan menjelaskan, ia bersama tiga rekan Mapala UI serta tim gabungan SAR lainnya berangkat sejak Kamis (10/5) siang. Tim yang menemukan jenazah tersebut, adalah tim yang pertama berangkat menuju lokasi.
"Kita berangkat melalui jalur Loji Cigombong pukul 13:00 (Kamis 10/05). Kita menemukan jenazah korban pada pukul 10:15 tadi pagi (Jumat 11/05)," ujar Ridwan kepada wartawan di Posko Penanggulangan Bencana Balai Embrio Sapi Cipelang, Cijeruk, Kabupaten Bogor, kemarin.
Ketika menemukan jenazah, ia mengaku tak mengetahui jumlah total korban yang dievakuasi, karena bagian tubuh jenazah terpisah-pisah. "Kita tak bisa hitung berapa jenazah, karena terpisah-pisah. Bentuknya hanya serpihan-serpihan manusia. Ada kaki, muka sampai rambut, tangan, daging-daging, tengkorak kepala. Yang kita temukan itu nyangkut di tebing-tebing," tuturnya.
Saat menemukan jenzah korban, tim gabungan hanya memiliki empat kantong mayat. Mereka pun mengevakuasi menggunakan tali atau secara rafling, karena kondisi kemiringan tebing sekitar 80 derajat. Setelah berhasil mengevakuasi beberapa potongan tubuh, jenazah itu belum dibawa ke bawah dan hanya bisa dimasukan ke kantong mayat.
Dari beberapa potongan tubuh, ada yang berjenis kelamin perempuan, terlihat melalui daging yang dibungkus celana dalam wanita. Akhirnya, empat personil mapala UI itu kembali ke posko utama penanggulangan bencana sekitar pukul 13:00 dan tiba di posko utama pukul 17:00.
"Tadi kita juga menemukan kamera digtal, ipon, laptop, tapi gosong semua. Aromanya daging terbakar. Kita juga menemukan paspor atas nama Ganis Arman. Dan kita juga menemukan KTP atas nama Nur Irmawati kelahiran 1987," tandasnya. (ric/bac)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Obat Melambung, Pasien Mengeluh
Redaktur : Tim Redaksi