PP Nusa-Polda Metro Jaya Tingkatkan Kerja Sama, Kuatkan Keislaman-Keindonesiaan

Sabtu, 23 Januari 2021 – 19:44 WIB
Ketum PP Pagar Nusa NU saat menjalani rapid tes antigen Covid-19. Foto: dok pri untuk jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama dan Polda Metro Jaya bakal bekerja sama untuk meningkatkan keislaman ke-Indonesiaan.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama Muchamad Nabil Haroen di Polda Metro Jaya, Sabtu (23/1).

Dalam acara tersebut, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo secara simbolis menerima bantuan berupa 500 set alat swab rapid antigen, masker 6.000 pcs, handsanitizer 504 botol, Pasta gigi sasha 527 pcs dan goodybag 500 pcs.

Selain itu, juga dilakukan kegiatan Rapid Tes Antigen Swab, bersama 500 personel SAT-PJR Ditlantas.

Dalam kesempatan itu, pria yang beken beken disapa Gus Nabil mengatakan, pihaknya siap bekerjasama secara terus menerus dengan Polri, Polda Metro Jaya dan unit-unit kepolisian di seluruh Indonesia. 

"Tugas kami mengabdi kepada kiai, NU dan Indonesia. Maka, sudah seharusnya kami bersama pihak kepolisian saling bantu untuk menjaga Indonesia, menyegarkan kebangsaan agar tercipta Indonesia yang kuat dan bersama-sama keluar dari pandemi menjadi negara yang lebih sejahtera," ungkapnya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/1).

Di sisi lain, Nabil mengungkapkan, pihaknya mendukung langkah kepolisian dalam menangani covid 19.

Menurutnya, aparat kepolisian merupakan petugas yang bekerja dengan resiko tinggi di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Sebab, polisi juga merupakan ujung tombak dalam penegakkan hukum.

"Pihak kepolisian juga terus bertugas di lapangan, mengabdi untuk membantu warga dan negara di tengah situasi sulit ini," katanya.

Lebih lanjut, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan mengapresiasi atas afirmasi polisi telah menerima lulusan Madrasah Aliyah masuk ke kepolisian.

"Ini langkah penting, bahwa nantinya diharapkan lulusan Madrasah Aliyah dan pesantren bisa mewarnai Polri dan jajarann kepolisian," ujarnya.

Sehingga, kata dia, terbentuk unit kepolisian yang amanah, berakhlakul karimah, serta setia dengan nilai-nilai keindonesiaan. Karena, lulusan pesantren terbukti jelas prinsip keislaman dan keindonesiaannya.

"Saya mengajak semua polisi di pelbagai level dan di manapun lokasi mengabdi, untuk mengaji dan belajar dari kiai. Bagi yang muslim bisa ikut mengaji, sebisanya, selonggarnya, kalau bisa rutin akan lebih baik," katanya lagi.

Sementara untuk non-muslim, Nabil memempersilahkan untuk silaturahmi dengan kiai-kiai, berkunjung ke pesantren. Karena pesantren itu rumah untuk semua.

"Saya yakin, dengan silaturahmi itu, pemahaman dan kesetiaan atas nilai-nilai keindonesiaan menjadi lebih komprehensif. Maka, mari bersama-sama bentengi Polisi dari paham ekstrimisme dan radikalisme," pungkasnya. (cr3/jpnn)

BACA JUGA: Terungkap, Inilah Motif Lorens Parera Tega Menghabisi Nyawa Wanita Bule Asal Slovakia


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler