JAKARTA -- Kepala Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK) Muh Yusuf membantah ada tekanan yang didapat pihaknya terkait kasus rekening gendut Polri.
"Tidak ada, tidak ada tekanan. Kalau pun ada tekanan, saya tidak takut. Saya kan bekerja," kata Yusuf, Senin (20/2) di Gedung DPR Senayan, Jakarta.
Ia menegaskan, rekening mencurigakan itu pemiliknya variatif, ada perwira menengah bahkan jendral. "Itu kan sudah lama," ujarnya.
Dia juga membeberkan hasil laporan PPATK tahun 2011, juga ditemukan rekening mencurigakan TNI. "Hasil laporan kami tahun 2011 ada. Kita satuan rekening Polri/TNI. Cuma undang-undang belum mengatur, kalau TNI kita serahkan pada siapa," ungkapnya.
Karena itu, dia menegaskan akan bertemu dengan Panglima TNI untuk membicarakan soal itu. Apakah banyak yang melibatkan oknum TNI? Yusuf menjawab, ""Masih kita proses. Yang pasti, ada soal itu."
Bahkan saat ditanyakan apakah banyak rekening gendut TNI dan Polri, Yusuf lagi-lagi menjawab diplomatis. "Kami masih proses. Masih dianalisis. Kalau TNI juga ada tapi saya lupa angka persisnya," ujar dia. "Kalau prosesnya selesai akan kami laporkan ke penegak hukum," imbuhnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di KPK
Redaktur : Tim Redaksi