jpnn.com, JAKARTA - PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) menemukan ada 44 tokoh agama yang menggunakan rekening pribadi untuk menampung donasi. Mestinya, sumbangan ditampung dalam rekening yayasan atau badan hukum.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengapresiasi temuan PPATK tersebut. ’’Kami mengapresiasi kinerja PPATK,’’ jelasnya.
BACA JUGA: PPATK Endus Transaksi Mencurigakan 44 Tokoh Agama
Akan tetapi dia berharap sebaiknya PPTAK menyebutkan tokoh agama atau pemilik rekening mencurigakan itu.
Namun penyebutan data tersebut tidak perlu diumbar ke publik. PPATK cukup menyampaikannya kepada aparat yang berwenang, jika itu benar-benar ada indikasi pelanggaran hukum.
BACA JUGA: Transaksi Keuangan Mencurigakan di Sumsel Ranking 7 Nasional
Dia mengatakan kalau memang terbukti ada yang bersalah, harus ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku.
BACA JUGA: PPATK Endus Transaksi Mencurigakan 44 Tokoh Agama
BACA JUGA: BNPT dan PPATK Buat Platform Pencegahan Pendanaan Terorisme
’’Tokoh agama adalah warga negara yang memiliki kedudukan sama di hadapan hukum,’’ jelasnya. Dia menegaskan tidak ada kekebalan hukum bagi siapapun.
Mu’ti mengatakan jika memang ada unsur kesalahan dalam temuan transaksi mencurigakan itu, harus ditindak. Sebaliknya tokoh agama yang tidak bersalah, jangan dipersalahkan. ’’Dan jangan dijadikan kambing hitam,’’ pungkasnya. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPATK Sedang Telusuri Pendanaan Terorisme
Redaktur & Reporter : Soetomo