KEJAKSAN- Pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2013 hari pertama, Senin (24/6), masih amburadul. Selain sistem yang masih belum siap, masyarakat juga masih buta akan mekanisme pendaftaran. Salah satu orang tua yang hendak mendaftarkan anaknya ke SMAN 6 Cirebon, Muif, mengaku masih bingung akan cara penjaringan siswa hingga siswa dinyatakan diterima di sekolah tujuan.
“Saya nggak tahu model penjaringannya kayak gimana. Cuma katanya online ya,” ujarnya.
Hal lain yang membuatnya bingung adalah tentang kuota 90-10 bagi masyarakat kota dan luar Kota Cirebon. Dirinya kurang begitu paham makna masyarakat luar kota yang dimaksudkan dalam kebijakan tersebut. “Apakah itu untuk masyarakat yang tinggal di luar Kota Cirebon atau masyarakat yang sekolah di luar Kota Cirebon? Bagaimana kalau misalnya warga Kota Cirebon, tapi sekolahnya (SMP) di luar kota lalu mau melanjutkan ke SMA di Kota Cirebon" Itu masuknya sebagai sisa luar kota atau dalam kota,” tanyanya saat dijumpai koran ini di SMAN 6.
Senada, salah satu siswa SMPN 4 Cirebon, Vicky, engaku masih belum mengetahui bagaimana tata cara pendaftaran melalui PPDB online. Dirinya pun datang ke sekolah tujuan hanya untuk mencari informasi lanjutan. “Katanya masih belum bisa daftar yang umum. Yang baru bisa yang gakin (keluarga miskin) sama prestasi,” ujarnya.
Apakah sudah pernah membuka webnya? Vicky mengaku sudah pernah membukanya, namun dirinya masih belum mengetahui bagaimana cara mendaftarnya. Diakuinya juga belum pernah ada penjabaran secara mendetail terkait tahapan pendaftaran. “Nggak tahu caranya, sosialisasinya juga belum pernah,” ujarnya.
Tidak hanya itu, berdasarkan data yang dihimpun Radar (Grup JPNN), pada situs PPDB online tidak ada pilihan tahun ijazah 2013. Yang tersedia adalah pendaftaran untuk tahun ijazah 2011 dan 2012. Sementara, lulusan tahun ini merupakan lulusan tahun 2013 yang sudah pasti mengantongi ijazah tahun 2013. Menurut sebuah sumber di internal lingkungan pendidikan, kemungkinan besar dinas pendidikan beserta penyelanggara website masih belum memiliki persiapan yang matang.
“Buktinya saja sistemnya masih banyak yang amburadul. Masih belum bisa daftar yang umum, dan juga tahun ijazah hanya 2011 dan 2012. Padahal yang lulus tahun ini adalah tahun 2013,” tukasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon H Anwar Sanusi SPd MSi mengatakan kejadian hari pertama adalah sesuatu yang wajar terjadi. Namun, menurut pengamatannya, hal itu tidak terjadi. “Pantauan saya tidak ada masalah di sekolah-sekolah,” ujarnya kepada Radar. Dikatakan Anwar, untuk tanggal 24 Juni hingga 28 Juni ini tetap digunakan untuk pendaftaran siswa berprestasi dan keluarga miskin.
Setelah itu, tanggal 29 Juni sampai 6 Juli, baru bisa digunakan untuk pendaftaran dari jalur reguler. Tujuan mendahulukan siswa berprestasi dan keluarga miskin, kata Anwar, agar saat mereka tidak terakomodir di kuota 20 persen, dapat mendaftar ke jalur reguler. Dalam hal ini, lanjutnya, disdik ingin memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada keluarga miskin. Untuk pemasukan data secara manual dari jalur luar Kota Cirebon, Anwar beralasan karena disdik di luar Kota Cirebon hanya memberikan 9 nomor digit dari 14 digit yang diminta. Karena itu, langkah manual menjadi pilihan. (kmg/ysf)
“Saya nggak tahu model penjaringannya kayak gimana. Cuma katanya online ya,” ujarnya.
Hal lain yang membuatnya bingung adalah tentang kuota 90-10 bagi masyarakat kota dan luar Kota Cirebon. Dirinya kurang begitu paham makna masyarakat luar kota yang dimaksudkan dalam kebijakan tersebut. “Apakah itu untuk masyarakat yang tinggal di luar Kota Cirebon atau masyarakat yang sekolah di luar Kota Cirebon? Bagaimana kalau misalnya warga Kota Cirebon, tapi sekolahnya (SMP) di luar kota lalu mau melanjutkan ke SMA di Kota Cirebon" Itu masuknya sebagai sisa luar kota atau dalam kota,” tanyanya saat dijumpai koran ini di SMAN 6.
Senada, salah satu siswa SMPN 4 Cirebon, Vicky, engaku masih belum mengetahui bagaimana tata cara pendaftaran melalui PPDB online. Dirinya pun datang ke sekolah tujuan hanya untuk mencari informasi lanjutan. “Katanya masih belum bisa daftar yang umum. Yang baru bisa yang gakin (keluarga miskin) sama prestasi,” ujarnya.
Apakah sudah pernah membuka webnya? Vicky mengaku sudah pernah membukanya, namun dirinya masih belum mengetahui bagaimana cara mendaftarnya. Diakuinya juga belum pernah ada penjabaran secara mendetail terkait tahapan pendaftaran. “Nggak tahu caranya, sosialisasinya juga belum pernah,” ujarnya.
Tidak hanya itu, berdasarkan data yang dihimpun Radar (Grup JPNN), pada situs PPDB online tidak ada pilihan tahun ijazah 2013. Yang tersedia adalah pendaftaran untuk tahun ijazah 2011 dan 2012. Sementara, lulusan tahun ini merupakan lulusan tahun 2013 yang sudah pasti mengantongi ijazah tahun 2013. Menurut sebuah sumber di internal lingkungan pendidikan, kemungkinan besar dinas pendidikan beserta penyelanggara website masih belum memiliki persiapan yang matang.
“Buktinya saja sistemnya masih banyak yang amburadul. Masih belum bisa daftar yang umum, dan juga tahun ijazah hanya 2011 dan 2012. Padahal yang lulus tahun ini adalah tahun 2013,” tukasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon H Anwar Sanusi SPd MSi mengatakan kejadian hari pertama adalah sesuatu yang wajar terjadi. Namun, menurut pengamatannya, hal itu tidak terjadi. “Pantauan saya tidak ada masalah di sekolah-sekolah,” ujarnya kepada Radar. Dikatakan Anwar, untuk tanggal 24 Juni hingga 28 Juni ini tetap digunakan untuk pendaftaran siswa berprestasi dan keluarga miskin.
Setelah itu, tanggal 29 Juni sampai 6 Juli, baru bisa digunakan untuk pendaftaran dari jalur reguler. Tujuan mendahulukan siswa berprestasi dan keluarga miskin, kata Anwar, agar saat mereka tidak terakomodir di kuota 20 persen, dapat mendaftar ke jalur reguler. Dalam hal ini, lanjutnya, disdik ingin memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada keluarga miskin. Untuk pemasukan data secara manual dari jalur luar Kota Cirebon, Anwar beralasan karena disdik di luar Kota Cirebon hanya memberikan 9 nomor digit dari 14 digit yang diminta. Karena itu, langkah manual menjadi pilihan. (kmg/ysf)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Program Anti Drop Out Dicanangkan
Redaktur : Tim Redaksi