jpnn.com, JAKARTA - Menristekdikti Mohamad Nasir menilai bahwa saat ini sarjana keguruan sudah cukup banyak. Dia juga berharap jurusan perguruan jangan sampai menjadi pilihan terakhir bagi calon mahasiswa baru. Untuk itu dia bakal menerapkan sistem kuota mahasiswa baru jurusan atau program keguruan.
Selain itu untuk menjaga kualitas calon guru, Nasir juga mengatakan akan mengevaluasi seleksi program pendidikan profesi guru (PPG). Menurut dia dalam seleksi program PPG ke depan akan memasukkan penilaian minat dan bakat.
BACA JUGA: 138 Ribu Guru Madrasah Mengikuti Seleksi PPG yang Dimulai 20 Mei
Sehingga bisa dipastikan calon guru peserta program PPG benar-benar memiliki minat dan bakat menjadi guru.
”Nanti yang akan mendapatkan sertifikat guru adalah mereka yang masuk PPG,” jelasnya.
BACA JUGA: Tahun 2025 Hanya Profesi Guru yang Bertahan
Menurut Nasir meningkatkan kaualitas guru memang harus dari hulunya. Yakni saat para calon guru menempuh kuliah di kampus lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).
BACA JUGA: PPDB 2019: Nilai UN Jangan Dijadikan Syarat Seleksi Jalur Zonasi
BACA JUGA: Informasi Penting untuk Guru Madrasah yang Ingin Ikut PPG
Dari aspek kurikulum kuliah calon guru, Nasir juga bakal melakukan modifikasi. Di antaranya adalah dengan memperbanyak muatan kuliah untuk ilmu murninya. Contohnya program pendidikan guru matematika, maka perkuliahan ilmu tentang matematikanya diperbanyak.
Selain itu Nasir tetap membuka kesempatan bagi sarjana di luar program keguruan untuk bisa mendaftar program PPG dan berkesempatan menjadi guru.
”Khususnya untuk guru produktif di SMK,” katanya. Menurut Nasir lulusan politeknik cukup ideal untuk menjadi guru produktif. Tetapi pada kenyataannya banyak lulusan politeknik yang tidak berminat jadi guru.
Sebab mereka banyak yang sudah terserap di dunia industri. Dia berharap sejumlah inovasi untuk meningkatkan perkuliahan calon guru bisa berjalan mulai tahun depan. (han/wan/lyn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Besertifikasi Terus Menuntut TPP tak Dihapus
Redaktur & Reporter : Soetomo