PPI: PD Saja yang Bubar karena Sarang Korupsi

Senin, 21 Oktober 2013 – 17:27 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrat (PD), Nurhayati Ali Assegaf menyarankan organisasi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) bentukan Anas Urbaningrum ditutup saja lantaran kerap berseberangan dengan partainya dan Pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Saran ini ditanggapi keras oleh Juru Bicara PPI, Tri Dianto. Mantan Ketua DPC PD Cilacap itu justru mengatakan PD-lah yang seharusnya dibubarkan. "Demokrat saja yang di tutup karena sarang korupsi," kata Tri Dianto kepada JPNN, Senin (21/10).

BACA JUGA: Lindungi Tersangka Perkosaan, LPSK Didemo

Tri menyayangkan sikap Ketua Fraksi PD di DPR itu menyikapi isu penculikan mantan Ketua Umum PD, Prof Subur Budhisantoso oleh Badan Intelijen Negara (BIN) secara berlebihan. Apalagi sampai meminta pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menutup PPI karena tudingan mendiskreditkan PD.

"Tidak ada dasar dan alasan yang kuat PPI mendiskriditkan Partai Demmokrat dan pemerintah. Ormas PPI adalah ormas yang bergerak di bidang kebudayaan dan kebudayaan itu kan luas tidak harus tarian dan atau nyanyian," sebutnya.

BACA JUGA: Mahfud Tuding Hamdan dan Patrialis Tak Sah jadi Hakim MK

Dijelaskannya, dialog yang setiap minggu dilakukan oleh PPI juga bagian dari kebudayaan di bidang politik untuk pendidikan politik kepada masyarakat. Karena itu, Tri menilai Nurhayati kurang cerdas dalam berpolitik.

"Saya kira Nurhayati ini kurang cerdas dalam berpolitk, atau jangan-jangan Partai Demookrat ini benar-benar takut dengan adanya ormas PPI ini yang makin hari makin banyak simpatisan nya," ujar loyalis Anas Urbaningrum itu.

BACA JUGA: Muhaimin Sebut Demo Buruh Hanya Habiskan Energi

Karena itu, Tri berpendapat bahwa yang seharusnya dibubarkan itu adalah Partai Demokrat, lantaran sudah banyak elit partai berlambang mercy itu yang tersangkut kasus korupsi. "Apalagi (eks) bendahara Partai Demokrat Nazarudin jelas-jelas sudah terbukti melakukan tindak pidana korupsi," pungkasnya.(Fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadapi Tuntutan, Ahmad Fathanah Tak Didampingi Sefty Sanustika


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler