PPKM Darurat, Bulog Gunakan Seluruh Instrumen Menjamin Ketersediaan Beras

Sabtu, 03 Juli 2021 – 20:11 WIB
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal. ANTARA/HO-Bulog

jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menjamin stok beras aman selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat.

Bulog juga memastikan mampu menghadapi lonjakan permintaan beras selama pemberlakuan PPKM darurat 3-20 Juli 2021.

BACA JUGA: Kementan Pastikan Stok Beras Aman Masuki Masa Panen Raya, Pemantauan Akan Dilakukan Rutin

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok beras dan kebutuhan pangan lainnya yang menjadi tanggung jawab Bulog agar bisa selalu tersedia di masyarakat.

"Tidak ada masalah, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat walau ada lonjakan permintaan. Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersediaan pangan tersebut," kata Awaludin dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (3/7).

BACA JUGA: Hari Pertama PPKM Darurat, Kapolri Keluarkan Instruksi untuk Seluruh Prajurit

Bulog memastikan seluruh jaringan yang bekerja sama dengan mereka sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal, baik secara online maupun outlet.

Selain itu, juga outlet-outlet milik Perum Bulog seperti Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar di seluruh Indonesia serta jaringan retail modern yang ada.

BACA JUGA: Anies Siapkan JIExpo jadi Tempat Perawatan Pasien Covid-19

Bulog juga sudah memiliki sistem penjualan secara online yaitu Ipanganandotcom yang akan memberikan kemudahan dan kecepatan dalam pembelian kebutuhan pangan yang dibutuhkan masyarakat.

"Kebutuhan pangan yang dibeli melalui Ipanganandotcom akan diantar langsung ke rumah pembeli sehingga akan mempercepat dan memastikan pendistribusian beras langsung diterima oleh masyarakat," kata Awaludin.

Hingga saat ini, jumlah stok beras yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia sebanyak 1,4 juta ton.

Ini merupakan batas aman sesuai penugasan pemerintah yaitu 1-1,5 juta ton.

Untuk pendistribusian, kata dia, juga tidak ada masalah karena Bulog termasuk cakupan sektor kritikal industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari.
"Jadi, karyawan kami diperbolehkan bekerja dalam jumlah 100 persen dengan protokol kesehatan," katanya. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler