PPKM Diperpanjang, Pengamat Khawatir Masyarakat jadi Nekat

Selasa, 10 Agustus 2021 – 09:06 WIB
Jamiluddin Ritonga. dok for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah memutuskan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 diperpanjang hingga 16 Agustus 2021.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai perpanjangan tersebut makin membuktikan PPKM Level 4 tidak mampu menurunkan kasus positif Covid-19 secara signifikan.

BACA JUGA: Mbak Rerie Prihatin, Covid-19 di Daerah Melonjak, Figur Publik Justru Melanggar PPKM

Pasalnya, kata dia, pemerintah tetap saja mempertahankan PPKM Level 4, tanpa membuat kebijakan baru yang lebih efektif dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Jamiluddin juga menilai pemerintah seolah tidak mendengar jeritan rakyat yang makin banyak terdampak pandemi virus corona ini.

BACA JUGA: Tok! Pemerintah Resmi Memperpanjang PPKM hingga 16 Agustus 2021

"Para pekerja makin banyak yang kena PHK dan dirumahkan. Mereka ini sudah sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari," kata Jamiluddin kepada JPNN.com, Senin (9/8) malam.

Penulis buku Perang Bush Memburu Osama itu menjelaskan, para pekerja tidak tetap juga makin dalam ketidakpastian.

BACA JUGA: Mal di Kota Ini Mulai Dibuka Selama PPKM, Tetapi Ada Syaratnya, Mohon Disimak

"Penghasilan yang tidak jelas membuat mereka sudah sampai tahap frustrasi," ujar Jamiluddin.

Jamiluddin khawatir, peluang terjadinya krisis sosial makin terbuka, mengingat sebagian masyarakat sudah sulit memenuhi kebutuhan hidupnya.

Oleh karena itu, dia meminta pemerintah seharusnya mengevaluasi bantuan sosial (bansos) yang diberikan selama ini.

Menurutnya, bila hal itu tidak dilakukan, sama saja pemerintah terus menambah penderitaan masyarakat.

"Kalau kompensasi itu belum diberikan secara wajar kepada semua masyarakat yang terdampak Covid-19, maka tak selayaknya pemerintah terus memperpanjang PPKM Level 4," kata Jamiluddin.

Mantan dekan Fakultas Ilmu Komunikasi IISIP itu menegaskan, jangan sampai masyarakat berpikir, lebih baik mati karena Covid-19 daripada mati karena kelaparan.

"Kalau itu yang ada di benak masyarakat, dikhawatirkan masyarakat akan makin nekat dan tak peduli dengan semua aturan pemerintah terkait PPKM Level 4," pungkas Jamiluddin Ritonga. (cr3/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Adek
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler