PPN dan SKK Migas Tandatangani Nota Kesepahaman Demi Memenuhi Target Nasional

Jumat, 16 Agustus 2024 – 23:42 WIB
Pertamina Patra Niaga dan SKK Migas menandatangani nota kesepahaman demi memenuhi target nasional. Foto: PPN.

jpnn.com - JAKARTA - Pertamina Patra Niaga dan SKK Migas menandatangani Nota Kesepahaman untuk mencapai target produksi nasional sebesar satu juta barel minyak dan 12 juta standar kaki kubik gas per hari pada 2030.

Panandatanganan dilakukan pada acara Supply Chain & National Capacity Summit 2024 yang diadakan di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (14/8).

BACA JUGA: PPN Bentuk Satgas Pastikan Distribusi BBM dan LPG ke IKN Terpenuhi

Acara dihadiri Menteri ESDM Republik Indonesia Arifin Tasrif, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan penandatanganan Nota Kesepahaman yang dilakukan merupakan wujud komitmen perusahaan mendukung pencapaian target nasional di sektor hulu migas dan transisi energi berkelanjutan.

BACA JUGA: Pertamina Salurkan BBM ke Labuan Bajo dengan Distribusi Khusus

“Pertamina Patra Niaga siap menyediakan berbagai produk unggulan serta solusi dekarbonisasi yang dibutuhkan industri hulu migas. Jaringan distribusi kami akan mencakup seluruh KKKS, baik onshore maupun offshore, untuk memastikan pasokan yang efisien dan handal,” ujar Riva dalam keterangannya.

Riva juga mengatakan komitmen perusahaan terhadap Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan minimal 97 persen pada produk bahan bakar minyak (BBM).

BACA JUGA: Supply Chain & National Capacity Summit 2024 Bahas Kunci Hadapi Tantangan Global

Langkah ini mencerminkan dedikasi perusahaan dalam mendukung SKK Migas dan sektor hulu migas, serta memperkuat industri nasional untuk kemandirian energi Indonesia.

“Kami yakin kerja sama ini akan memberikan efek positif bagi perekonomian nasional, memperkuat sektor hulu migas dan mendukung transisi energi berkelanjutan,” katanya.

Sementara itu Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam sambutannya mengatakan penguatan rantai suplai yang efisien dan terintegrasi penting.

Yakni, untuk memastikan proyek strategis hulu migas berjalan sesuai jadwal dan memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi energi nasional.

Senada, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko menyebut nota kesepahaman mencakup berbagai aspek, termasuk optimalisasi penggunaan produk dalam negeri, kerja sama di bidang pendidikan dan penelitian.

Salah satunya adalah MoU dengan Pertamina Patra Niaga yang bertujuan memperkuat ekosistem rantai suplai proyek hulu migas di Indonesia. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendaftaran Program Subsidi Tepat untuk Pembelian Pertalite Masih Dibuka


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler