PPP Bakal Cabut dari KIB, Gabung ke Poros Demokrat-NasDem-PKS?

Selasa, 06 September 2022 – 21:29 WIB
PPP. Foto: FKPP

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam menyebut posisi PPP di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menjadi tanda tanya setelah parpol berlambang Ka'bah itu berganti pemimpin.

Diketahui, Ketua Umum PPP yang sebelumnya dijabat Suharso Monoarfa digantikan oleh Mardiono.

BACA JUGA: Fraksi PKS Walk Out Lalu Berteriak saat Sri Mulyani Bicara

"Bisa jadi, kepemimpinan baru PPP pengganti Suharso ini juga berdampak serius pada soliditas KIB," kata Umam melalui keterangan persnya, Selasa (6/9).

Umam merasa PPP bisa saja bergabung ke poros koalisi lain yang diisi oleh NasDem, PKS, dan Demokrat.

BACA JUGA: PPP Ribut Lagi, Suharso Murka Nama Jokowi Dibawa-bawa

"Kemungkinannya ke koalisi Demokrat, Nasdem dan PKS," ujar dosen Universitas Paramadina itu.

Terlebih, kata Umam, poros politik tiga partai itu ada kemungkinan mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

BACA JUGA: Golkar: Wajar NasDem Bercita-cita Mengalahkan Kami

Sosok Anies, katanya, sangat cocok dengan basis pemilih loyal PPP karena eks Mendikbud itu merepresentasikan pemilih Islam.

"Terlebih lagi jika pasangan Anies-AHY (Agus Harimurti Yudhoyono, red) dideklarasikan. Narasi Islam-nasionalis akan makin tepat untuk corak politik PPP,” ujar Umam.

Dia beralasan PPP era kepemimpinan terbaru tidak pengin partai mereka sekadar menjadi pelengkap koalisi. 

Dari situ, pimpinan parpol berlambang Ka'bah yang baru bakal lepas dari KIB dan bergabung dengan koalisi lain.

Toh, koalisi lain sebenarnya merepresentasikan karakter nilai-nilai politik Islam ala PPP yang otomatis menjaga basis pemilih loyal.

Dia pun menyinggung penurunan suara PPP pada Pemilu 2019 karena elite parpol mengusung calon pemimpin yang tidak merepresentasikan basis pemilih.

“Akibatnya, banyak pemilih PPP yang bermigrasi ke partai lain, hingga membuat elektabilitas PPP terkoreksi menjadi 4,52 persen saja, atau hanya 0,52 persen di atas ambang batas parlemen (parliamentary threshold) yang ada," kata Umam. (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat DKI Dekati Pemilih Pemula Lewat Turnamen e-Sports


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler