JAKARTA – Rancangan Undang-undang Pemilhan Umum (RUU Pemilu) di DPR belum juga tuntas dibahas apalagi disahkan menjadi UU. Sekretaris Jendral Partai Persatuan Pembangunan (Sekjen PPP) M. Romahurmuzy, mengatakan, sampai sejauh ini belum ada titik temu mengenai berbagai persoalan.
Seperti masih ada partai politik yang menghendaki metode divisor de hon soal perhitungan kursi. Belum lagi masalah parliamentary treshold masih menjadi perdebatan apakah 3, 4 atau 5 persen.
Dia menegaskan, siswa waktu sebelum rapat paripurna DPR 5 April 2012 mendatang, Sekretariat Gabungan (Setgab) partai politik koalisi pendukung pemerintah harus segera bertindak. “Yang paling perlu dilakukan adalah pertemuan tingkat ketua umum dengan SBY selaku ketua koalisi,” kata Romahurmuzy, kepada wartawan, Rabu (21/3), di Jakarta.
Dijelaskan Romy, pada rapat di kediaman Ketua Koalisi Setgab, SBY, di Cikeas, pekan lalu, memang ada usulan membahas persoalan RUU Pemilu. Tapi, lanjut Romy, SBY menyatakan untuk lebih konsen membahas masalah Bahan Bakar Minyak. Menurutnya, pertemuan membahas BBM itu saja sudah menyita waktu cukup lama. Dan tidak memungkinkan untuk membahas RUU Pemilu.
“Saat itu presiden menyampaikan cari waktu agar dalam waktu dekat membahas RUU pemilu,” katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Dahsyat Tuntut Nero Didiskualifikasi
Redaktur : Tim Redaksi