PPP: Mari Teladani Spirit Kiai Wahab Hasbullah

Jumat, 07 November 2014 – 13:40 WIB
PPP: Mari Teladani Spirit Kiai Wahab Hasbullah. JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Fraksi PPP DPR, Arwani Thomafi mengapresiasi penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada KH Wahab Hasbullah yang akan diberikan oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (7/11) siang nanti. Menurut dia, Kiai Wahab sangat pantas menyandang gelar tersebut karena banyak tauladan yang bisa dicontoh dari salah seorang pendiri ormas keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Bahkan, Arwani menilai sosok Kiai Wahab bisa dijadikan inspirasi di tengah di situasi politik nasional saat ini. "Beliau dikenal teguh dalam memegang prinsip. Namun bila urusannya soal kebangsaan yang lebih luas, beliau akan menomorsatukannya," ujar Arwani di gedung DPR RI Jakarta, Jumat (7/11).

BACA JUGA: Menko: Persiapan Kenaikan BBM Sudah Matang

Arwani menyebut hal yang menonjol pada diri Kiai Wahab adalah cara berkomunikasinya yang terjalin dengan semua pihak, baik dengan lawan maupun kawan dengan prinsip untuk merekatkan dan menyatukan seluruh komponen.

Ulama kelahiran Jombang, 31 Maret 1888, itu juga dikenal dengan semangatnya menggelorakan cinta tanah air saat masa kemerdekaan. "Beliau salah satu ulama yang gigih menggelorakan cinta tanah air sehingga madrasah yang didirkan selalau ada kata "wathon" yang berarti tanah air," jelas Arwani.

BACA JUGA: Penembak Mobil Amien Naik ke Tempat Tinggi

Karena itu Arwani berharap dalam semangat peringatan hari pahlawan tahun ini, keteladanan para pahlawan dapat ditransformasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara demi kepentingan yang lebih luas.

Pemberian gelar pahlawan kepada Kiai Wahab Hasbullah dan sejumlah pihak lainnya merupakan rangkaian peringatan hari pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November setiap tahunnya.

BACA JUGA: 2015, Jonan Sesumbar Buat Terobosan Baru

KH Abdul Wahab Hasbullah, merupakan pejuang pertempuran 10 November di Surabaya. Dia salah seorang pendiri Nahdlatul Ulama (NU), perintis Harian Umum Soeara Nahdlatul Oelama atau Soeara NO dan Berita Nahdlatul Ulama. Ia meninggal 29 Desember 1971 pada umur 83 tahun.(Fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden: 90 Persen Kapal Asing Keruk Ikan tanpa Izin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler