jpnn.com - JAKARTA - Wasekjen PPP Syaifullah Tamliha mulai membuka urusan internal Koalisi Merah Putih (KMP) ke publik.
Dia menyebut, KMP sudah mengingkari janji untuk memberikan kursi pimpinan DPR ke PPP. Namun nyatanya, jatah PPP malah diberikan ke Fraksi Partai Demokrat.
BACA JUGA: Empat Terduga Teroris yang Dibekuk Belum Dibawa ke Jakarta
Hal itulah yang mendorong PPP begitu ngotot ingin merebut kursi pimpinan MPR.
Menurutnya, PPP hanya ingin mendapatkan hak yang pernah dijanjikan kepada mereka.
BACA JUGA: Brimob Baku Tembak dengan Kelompok Bersenjata di Poso
"PPP tidak gila kekuasaan, kami hanya ingin keadilan," kata Tamliha kepada wartawan di gedung DPR, Selasa (7/10).
Dijelaskannya, ketika bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP) PPP dijanjikan kursi pimpinan DPR. Tapi ternyata setelah pilpres, jatah tersebut diberikan kepada Partai Demokrat.
BACA JUGA: KPK Duga Puluhan Perusahaan Terkait Machfud Suroso Fiktif
"Padahal kesepakatan itu tertulis dan ditandatangani semua, termasuk sama Novanto (Ketua DPR RI Setya Novanto)," ungkapnya.
Saat itu, lanjut Tamliha, PPP menerima digusur oleh Demokrat lantaran diberi kompensasi kursi Wakil Ketua MPR RI. Namun lagi-lagi KMP mengingkari janji dan kembali menyerahkan jatah PPP ke Demokrat.
Sampai saat ini, tambahnya, PPP masih menunggu niat baik KMP menepati janji tersebut.
"Tapi kami tunggu sampai jam tiga tadi belum ada juga niat baik. Sementara situasi terus bergerak dan sekarang kami dapat tawaran dari Koalisi Indonesia Hebat," tutur Tamliha.
Meski dikecewakan berkali-kali, Tamliha mengaku senang dengan posisi PPP saat ini. Pasalnya, kini partainya menjadi rebutan dua kubu terbesar parlemen.
"Ibarat wanita cantik PPP ini sekarang dipinang-dipinang dari mana-mana. Saya yakin PPP akan jadi penentu," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Politikus PPP untuk KMP: Jangan Bodohi Kami
Redaktur : Tim Redaksi