"Dari survei lembaga independen, yang menggunakan BBM bersubsidi paling banyak adalah orang mampu. Selain itu 64 persen penggunanya terkonsentrasi di Pulau Bali dan Jawa. Itu berarti penggunanya paling banyak yang bermobil dan tidak layak disubsidi kan?," kata politisi PPP ini di Jakarta, Rabu (28/3).
Mengenai perbedaan pendapat yang terjadi di kalangan DPR mengenai pilihan naik dan tidak naik, anggota Komisi V DPR RI ini menyatakan, merupakan hal biasa. "DPR tetap solid kok, cuma masalahnya ada partai yang hanya pencitraan saja dan tidak melihat realita di masyarakat," ucapnya.
Dia menambahkan, Presiden SBY harus menaikkan BBM karena angka subsidi terlalu besar. Apalagi penyalurannya tidak tepat sasaran.
"SBY harus menaikkan BBM, karena kondisinya sudah mendesak. Selain itu, kerja kita di Banggar sia-sia saja karena sudah capek membahas lantas dibatalkan. Pastinya, dari kenaikan BBM ini, pemerintah dan DPR telah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk kepentingan rakyat. Contohnya pembangunan infrastruktur di 28 ribu desa," bebernya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Amien Rais Tolak Kenaikan BBM, PAN Tak Patuh
Redaktur : Tim Redaksi