JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hasrul Azwar mengatakan, partainya menyerahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai nasib para menteri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) apakah akan dicopot atau tidak.
Pencopotan itu menyusul perbedaan sikap PKS dengan Setgab dan pemerintah mengenai keputusan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Setgab setuju kenaikan BBM namun PKS menolaknya.
"Itu urusan PKS sama SBY. Dia punya perjanjian juga dengan SBY. Itu bukan urusan kita. SBY yang punya hak prerogatif," ujar Hasrul di DPR, Jakarta, Senin (1/7).
Namun saat ini kata Wakil Ketua Umum PPP itu, SBY punya keberanian atau tidak untuk memutuskan nasib tiga menteri PKS. "Pertanyaannya punya keberanian enggak SBY, itu aja," ucap Hasrul.
Menurutnya PKS sekarang berada di atas angin. Partai yang dipimpin Anis Matta itu seakan-akan menguji SBY apakah dia berani mencopot menteri PKS.
"PKS seakan-akan yang ngomong ke presiden 'lo berani enggak?' Ternyata presidennya enggak berani sampai sekarang," ujar anggota Komisi VIII DPR itu. (gil/jpnn)
Pencopotan itu menyusul perbedaan sikap PKS dengan Setgab dan pemerintah mengenai keputusan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Setgab setuju kenaikan BBM namun PKS menolaknya.
"Itu urusan PKS sama SBY. Dia punya perjanjian juga dengan SBY. Itu bukan urusan kita. SBY yang punya hak prerogatif," ujar Hasrul di DPR, Jakarta, Senin (1/7).
Namun saat ini kata Wakil Ketua Umum PPP itu, SBY punya keberanian atau tidak untuk memutuskan nasib tiga menteri PKS. "Pertanyaannya punya keberanian enggak SBY, itu aja," ucap Hasrul.
Menurutnya PKS sekarang berada di atas angin. Partai yang dipimpin Anis Matta itu seakan-akan menguji SBY apakah dia berani mencopot menteri PKS.
"PKS seakan-akan yang ngomong ke presiden 'lo berani enggak?' Ternyata presidennya enggak berani sampai sekarang," ujar anggota Komisi VIII DPR itu. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus PDI Perjuangan Minta Polri Merespon Tantangan Zaman
Redaktur : Tim Redaksi