PPPK Sabar ya, Mendikbud Nadiem Lagi Intens Bahas Bersama MenPAN-RB

Rabu, 13 Mei 2020 – 13:55 WIB
Waspadai permainan pengusulan honorer K2 diangkat menjadi PPPK. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Iwan Syahril meminta para guru honorer K2 yang lulus PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) pada rekrutmen Februari 2019 untuk bersabar.

Pemerintah saat ini tengah intens melakukan pembahasan terkait penyelesaian masalah guru honorer, terutama PPPK hasil rekrutmen 2019.

BACA JUGA: Astaga, Besaran Gaji PPPK Dibahas Lagi dari Awal

"Penyelesaian masalah guru honorer terutama PPPK hasil rekrutmen 2019, jadi salah satu perhatian kami. Masalah PPPK ini tentunya harus dibahas lintas kementerian," tutur Irwan dalam bincang-bincang virtual bersama Ikatan Guru Indonesia (IGI), Rabu (13/5).

"Nah, Mendikbud Nadiem Makarim terus melakukan komunikasi politik dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB)," lanjutnya.

BACA JUGA: Bagaimana Nasib 34.954 Guru Hononer yang Sudah Lulus PPPK 2019?

Irwan optimistis, dengan gaya komunikasi Mendikbud Nadiem yang luwes, bisa membuat pembahasan lintas instansi ini lebih cepat.

Sebab, sejatinya semangat seluruh instansi yang diamanatkan melakukan pembahasan Rancangan Perpres tentang Gaji dan Tunjangan PPPK sama.

BACA JUGA: PGRI Desak Pemerintah Buka Rekrutmen CPNS dan PPPK untuk Guru

"Kami semangatnya sama ingin segera selesai. Mendikbud Nadiem sangat care dengan masalah guru honorer ini," ucapnya.

Di awal perbincangan, Ketum IGI Muhammad Ramli Rahim sempat mempertanyakan lambatnya pengangkatan 34.954 guru honorer K2 yang lulus PPPK.

Setahun lebih mereka lulus tetapi hingga hari ini belum jelas statusnya.

"Bagaimana langkah dirjen GTK terhadap para PPPK ini. Kasihan mereka tidak diberikan hak-haknya sampai setahun lebih. Yang lulus PPPK saja digantung nasibnya, apa lagi yang belum lulus," tandasnya.(esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler