Pra-PON 2020: IMI NTB Kehilangan Pembalap Andalan

Kamis, 11 Juli 2019 – 02:46 WIB
Aldiaz Aqsal Ismaya (tengah) menjadi andalan IMI NTB pada Pra-PON 2020. Foto: Lombok Pos/JPNN

jpnn.com, LOMBOK - Pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Nusa Tenggara Barat (NTB) memutuskan mengurangi jumlah atlet yang akan dikirim ke Pra-PON 2020.

Awalnya mereka berencana mengirim tujuh atlet yang akan turun di kategori balap motor dan motor cross (MX).

BACA JUGA: Lolos ke PON 2020, Tim Basket Putra Kalsel Susun Latihan Intensif

”Hanya tiga atlet yang akan mengikuti Pra-PON,” ujar Ketua Pengprov IMI NTB M Nur Haedin, Selasa (9/7).

BACA JUGA: ISSI NTB Terjunkan 6 Pembalap di Pra-PON 2020

BACA JUGA: Andrian Kejar Tiket SEA Games 2019

Tiga atlet tersebut akan diturunkan di kategori balap motor. Pada kategori MX, IMI masih mempertimbangkan untuk mengirim atletnya.

Untuk balap motor, tiga atlet NTB akan turun di nomor bebek standart 150 CC usia 10-20 tahun perorangan dan beregu.

BACA JUGA: DKI Tuan Rumah Pra-PON dan Kejurnas BMX

Ada juga nomor bebek standar usia 20 tahun ke atas perorangan dan beregu.

Salah satu pembalap yang berpeluang besar dikirim ke Pra-PON adalah Aldiaz Aqsal Ismaya.

Dia diproyeksikan turun di nomor bebek standart 150 cc usia 10-20 tahun perorangan dan beregu.

”Dia salah satu pembalap andalan NTB,” kata pria yang akrab disapa Edo itu.

Prestasi Aldiaz terus menanjak. Yang terbaru, dia berhasil menjuarai salah satu kelas utama Kejurnas Oneprix Indonesia Motorprix Championship 2019 pada 6-7 Juli lalu.

Aldiaz berhasil menjadi juara di kelas bebek 4 tak 150 cc tune up injection (novice) race 1.

”Yang terlihat prestasinya Aldiaz ini. Dia mampu juara 1 nasional di ajang Oneprix yang merupakan event bergengsi di IMI,” sebut Edo.

Edo mengatakan, penyebab IMI kemungkinan tidak mengirim atlet untuk kategori MX karena melihat peluang mendapat medali. Selain itu, juga karena keterbatasan anggaran.

Edo menambahkan, untuk kategori MX, IMI sebelumnya mengandalkan Nakami Vidi Makarim.

Namun, karena ada masalah terkait mutasinya ke Papua, Nakami tidak bisa tampil di Pra-PON.

Berdasarkan ketentuan Pra-PON dan PON, mutasi atlet harus mendapat izin dari IMI provinsi dan KONI provinsi.

Kepindahan Nakami ke Papua belum mendapat persetujuan IMI NTB maupun KONI NTB.

”IMI NTB fokus siapkan tim balap motor untuk raih medali,” pungkasnya. (puj/r1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Riau Turunkan 17 Atlet Balap Sepeda di Pra-PON


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler